Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menetap di level terendah sejak awal Desember pada perdagangan Senin (13/1/2020) karena meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Berdasarkan data Bloomberg, minyak mentah Brent untuk kontrak Maret turun 0,78 poin ke level US$64,20 per barel di ICE Futures Europe Exchange setelah melemah 5,3 persen minggu lalu.
Sementara itu, mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari turun 0,96 poin ke level US$58,08 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak turun 6,4 persen sepanjang pekan lalu.
Dilansir Bloomberg, ancaman perang langsung telah surut sejak Teheran menembakkan rudal ke pangkalan AS-Irak minggu lalu sebagai pembalasan atas pembunuhan jenderal utamanya oleh AS.
Di Libya, faksi-faksi yang bertikai menyerukan gencatan senjata. Tetapi situasi di Iran tetap bergejolak di tengah protes terhadap tertembaknya pesawat komersial secara tidak sengaja oleh pemerintah Iran.
"Ada perasaan yang berkelanjutan bahwa risiko geopolitik dari Iran turun secara dramatis," kata Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group Inc, seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga
Turunnya premi risiko geopolitik sebagian disebabkan oleh pasokan minyak shale AS yang berlimpah dan semburan minyak mentah baru dari negara-negara non-OPEC termasuk Brasil, Guyana, dan Norwegia. Di sisi permintaan, AS dan China akan menandatangani kesepakatan perdagangan terbatas mereka pekan ini.
"Kami sekarang memasuki periode dengan keseimbangan pasar minyak fundamental yang lebih lunak," kata Helge Andre Martinsen, analis pasar minyak senior di DNB Bank ASA
“Kami membutuhkan gangguan pasokan aktual untuk mendorong harga mendekati level US$70. Tapi hati-hati dengan meningkatnya aktivitas di Iran dan percepatan program nuklir Iran dalam beberapa bulan mendatang,” lanjutnya.
Meskipun kemungkinan pecahnya perang berkurang, hubungan antara AS dan Iran masih mudah terbakar. Teheran mengatakan akan berhenti mematuhi batasan pengayaan uranium, sementara AS memberlakukan sanksi baru terhadap negara tersebut.
Sementara itu, Brasil dan Guyana akan menambah lebih dari 400.000 barel pasokan harian ke pasar tahun ini, yang akan mengimbangi sebagian besar pemotongan tambahan yang disepakati oleh OPEC dan sekutunya pada akhir 2019.
Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Februari 2020 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
13/1/2020 | 58,05 | -0,96 poin |
10/1/2020 | 59,01 | -0,55 poin |
9/1/2020 | 59,56 | -0,05 poin |
Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Maret 2020 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
13/1/2020 | 64,20 | -0,78 poin |
10/1/2020 | 64,98 | -0,39 poin |
9/1/2020 | 65,37 | -0,07 poin |