Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China untuk pertama kalinya akan mengizinkan perusahaan asing untuk mengeksplorasi dan memproduksi komoditas energi Negeri Panda tersebut. Langkah itu membuka peluang bagi proyek-proyek baru selain dari perusahaan milik negara.
Kementerian Sumber Daya Alam China mengatakan dalam konferensi pers pada Kamis (9/1/2020) bahwa mulai 1 Mei 2020, perusahaan asing yang terdaftar di China dengan aset bersih tidak kurang dari 300 juta yuan atau setara dengan US$43 juta akan diizinkan untuk mengambil bagian dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas dalam negeri.
Perubahan tersebut juga berlaku untuk perusahaan domestik swasta yang memenuhi kriteria aset yang sama.
Langkah tersebut pun datang sebagai bagian dari dorongan Pemerintah China untuk meningkatkan pengembangan minyak dan gas sehingga dapat menggiring investasi yang lebih besar dari perusahaan swasta ke dalam bisnis energi hulu.
Adapun, sebelumnya perusahaan internasional hanya dapat memasuki industri energi China hanya melalui usaha patungan (join venture) atau melalui kerja sama join operation dengan perusahaan-perusahaan China, terutama badan usaha milik negara seperti China National Petroleum Company (CNPC) atau China Petrochemical Corp (Sinopec).
Nantinya, perusahaan yang memenuhi persyaratan akan mendapatkan izin penambangan sumber daya mineral yang berlaku selama 5 tahun pada saat pendaftaran awal, dan berpotensi dapat diperpanjang untuk 5 tahun ke depan.
Baca Juga
Setiap perusahaan yang mengajukan perpanjangan izin penambangan sumber data mineral, pemerintah akan secara otomatis memotong area pertambangan atau zona eksplorasi sebesar 25% dari tingkat yang semula terdaftar.