Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperpanjang penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Selasa (14/1/2020), sejalan dengan penguatan bursa Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG dibuka dengan kenaikan 0,20 persen atau 12,32 poin di level 6.308,89. Kemudian pada pukul 09.08 WIB, indeks bergerak ke level 6.308,95 dengan penguatan 12,38 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (13/1/2020), IHSG mampu menutup pergerakannya di level 6.296,57 dengan penguatan 0,34 persen atau 21,63 poin.
Tujuh dari sembilan sektor terpantau bergerak positif pada Selasa (14/1) pagi, dipimpin finansial (+0,59 persen) dan aneka industri (+0,56 persen). Adapun sektor infrastruktur dan pertanian masing-masing melemah 0,47 persen dan 0,01 persen.
Sementara itu, sebanyak 29 saham menguat, 6 saham melemah, dan 639 saham stagnan dari 674 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing naik 0,67 persen dan 0,97 persen menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.
Baca Juga
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 lanjut menguat 0,26 persen atau 1,44 poin ke level 565,3 pada pukul 09.03 WIB, setelah ditutup dengan penguatan 0,75 persen atau 4,22 poin di posisi 563,86 pada Senin (13/1).
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau lanjut menguat 16 poin atau 0,12 persen ke level Rp13.657 per dolar AS pukul 09.02 WIB, menuju penguatan hari keempat berturut-turut sejak perdagangan 9 Januari.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak mix cenderung menguat pada perdagangan hari ini saat investor menantikan kesepakatan dagang fase satu antara Amerika Serikat dan China.
Pada perdagangan Senin (13/1/), bursa AS ditutup menguat dengan Dow Jones (+0,29 persen), S&P 500 (+0,7 persen), dan Nasdaq (+1,04 persen).
“Penguatan bursa AS didukung oleh sentimen positif delegasi China yang tengah berada di AS untuk penandatanganan kesepakatan dagang fase I pada Rabu, 15 Januari 2020. Selain itu, AS dikabarkan mengeluarkan China dari daftar negara pemanipulasi kurs,” tulis Samuel Sekuritas dalam publikasi risetnya.
Pada perdagangan pagi ini (14/1), bursa saham Asia pada umumnya bergerak positif, dengan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,70 persen, sedangkan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing naik 0,21 persen dan 0,76 persen.
Di China, dua indeks saham utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik 0,29 persen dan 0,34 persen.
“Penguatan bursa AS semalam dan kesepakatan dagang fase I diharapkan dapat berdampak positif terhadap bursa Asia termasuk IHSG,” tambah Samuel Sekuritas.
Pasar juga akan menantikan beberapa rilis data ekonomi penting, seperti rilis data ekspor, impor dan neraca perdagangan China bulan Desember 2019.
Selain itu, akan ada rilis data inflasi AS Desember 2019, yang biasanya menjadi indikator pertimbangan bagi The Fed dalam menentukan arah suku bunga AS. Dari dalam negeri, data neraca perdagangan Desember 2019 akan dirilis pada Rabu, 15 Januari.