Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjungkal ke zona merah dan langsung terkoreksi tajam pada awal perdagangan hari ini, Senin (6/1/2020), di tengah tekanan yang dialami pasar saham global.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG dibuka turun 0,47 persen atau 29,97 poin di level 6.293,50. Kemudian pada pukul 09.05 WIB, indeks bergerak ke level 6.260,90 dengan pelemahan tajam 0,99 persen atau 62,57 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (3/1/2020), IHSG mampu menutup pergerakannya di zona hijau yakni level 6.323,47 dengan kenaikan 0,63 persen atau 39,88 poin.
Delapan dari sembilan sektor terpantau bergerak negatif pada Senin (6/1) pagi, dipimpin aneka industri (-1,31 persen) dan finansial (-1,30 persen). Satu-satunya sektor yang bergerak positif adalah tambang (+0,78 persen).
Adapun sebanyak 4 saham menguat, 28 saham melemah, dan 639 saham stagnan dari 671 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 1,18 persen dan 1,36 persen menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG.
Baca Juga
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 turun tajam 1,44 persen atau 8,08 poin ke level 552,86 pada pukul 09.06 WIB, setelah dibuka melemah 0,82 persen di posisi 556,35.
Indeks saham lainnya di Asia mayoritas juga ikut bergerak negatif, di antaranya indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang yang masing-masing merosot 1,99 persen dan 1,65 persen.
Adapun indeks Hang Seng Hong Kong dan Kospi Korea Selatan masing-masing melemah 0,73 persen dan 0,87 persen.
Sementara itu, di pasar mata uang, nilai tukar rupiah terpantau lanjut melemah 18 poin atau 0,13 persen ke level Rp13.948 per dolar AS pada pukul 08.42 WIB, setelah ditutup melemah 37 poin atau 0,27 persen di posisi 13.930 pada Jumat (3/1/2020).
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan melemah pada perdagangan hari ini akibat terdampak sentimen negatif dari global.
Mayoritas pasar saham global mencatatkan pelemahan pada penutupan pekan lalu seiring dengan kekhawatiran para investor terhadap isu geopolitik yang terjadi antara Amerika Serikat dan Iran.
Seperti diketahui, Jenderal Qasem Soleimani, komandan pasukan elit Quds Iran, tewas dalam serangan pasukan Amerika Serikat di Irak pada Jumat (3/1/2020).
“Investor masih wait and see serta melihat langkah yang akan dilakukan oleh Iran dan AS,” papar Samuel Sekuritas melalui publikasi riset hariannya.
Selain itu, data ISM Manufacturing PMI AS per Desember 2019 tercatat 47,2 atau turun dari November 2019 yang sebesar 48,1 dan lebih rendah dari survei 49,0. Raihat pada Desember juga merupakan level terendah selama 10 tahun terakhir.
Pada perdagangan Jumat (3/1/2020), bursa AS pun berakhir melemah dengan Dow Jones (-0,81 persen), Nasdaq (-0,79 persen), dan S&P 500 (-0,71 persen).
“Kami memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen negatif dari global dan diperkirakan akan melemah. Hari ini minim sentimen domestik,” lanjut Samuel.
Namun pasar domestik akan menantikan rilis data IKK (Indeks Keyakinan Konsumen) Indonesia per Desember 2019 yang diperkirakan sebesar 123,4 atau lebih rendah dibandingkan data November 2019 sebesar 124,2.