Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksi masuk ke zona merah pada perdagangan awal pekan.
Dikutip dari risetnya, Minggu (5/1/2020), analis Artha Sekuritas Indonesia, Nugroho Fitriyanto mengatakan IHSG akan melanjutkan penguatan meskipun terbatas.
Secara teknikal, pergerakan IHSG akan menguji level resistensi di 6.400. Menurut Nugroho, pergerakan IHSG terdorong data ISM Manufacturing AS periode Desember karena hasilnya yang akan positif.
Dia memperkirakan pergerakan IHSG di titik support dan resistensi di rentang 6.300 hingga 6.276 dan 6.335 hingga 6.346. Dengan proyeksi tersebut, Nugroho merekomendasikan emiten beberapa saham seperti BBNI, CTRA, ITMG, CPIN, dan ANTM.
Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup di zona hijau yakni di level 6.323 atau menguat 0,64 persen. Penopang penguatan tersebut yakni sektor industri dasar yang naik 1,31 persen dan infrastruktur 1,23 persen.
“IHSG diprediksi masih akan melanjutkan penguatan meski terbatas dan kembali menguji level resistance kuat di 6.400,” kata Nugroho.
Baca Juga
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan dalam risetnya pergerakan IHSG cenderung menguat. Penguatan ditopang oleh data ekonomi yang positif dan sentimen awal tahun yang kondusif terhadap penguatan.
Selain itu,William menyebut aliran dana asing pada pekan pertama 2020 menjadi pendukung optimisme pasar. Oleh karena itu, dia menganggap pergerakan IHSG akan berada di rentang 6.198 hingga 6.402.
Atas proyeksi tersebut, William merekomendasikan saham beberapa emiten untuk dicermati yakni ASII, TLKM, BBCA dan WIKA. Kemudian saham emiten lain seperti UNVR, GGRM dan INDF agar turut menjadi perhatian.
“Tercatatnya capital inflow di pekan minggu pertama akan turut menopang kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang, IHSG berpeluang melaju naik,” kata William.