Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Sesi I, IHSG Melemah 0,45 Persen Pascarilis Data Inflasi

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpelanting ke zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (2/1/2020), pascarilis data inflasi bulan Desember 2019.
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpelanting ke zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (2/1/2020), pascarilis data inflasi bulan Desember 2019.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,45 persen atau 28,43 poin ke level 6.271,11 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (30/12/2019), sesi perdagangan terakhir sebelum libur Tahun Baru,  IHSG menutup pergerakannya di level 6.299,54 dengan pelemahan 0,47 persen atau 29,77 poin.

Padahal, pergerakan indeks sempat bangkit ke zona hijau dengan dibuka naik 0,22 persen atau 13,59 poin di posisi 6.313,13 pada Kamis (2/1). Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.270,11 – 6.317,01.

Delapan dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin aneka industri (-1,89 persen) dan pertanian (-1,37 persen). Satu-satunya sekto yang parkir di wilayah positif adalah barang konsumer yang naik 0,39 persen.

Adapun sebanyak 153 saham menguat, 218 saham melemah, dan 300 saham stagnan dari 671 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Astra International Tbk. (ASI)) yang masing-masing turun 4,64 persen dan 2,17 persen menjadi penekan utama IHSG pada akhir sesi I.

Di sisi lain, kenaikan harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) masing-masing sebesar 1,35 persen dan 0,33 persen menjadi pendorong utama sekaligus membatasi besarnya pelemahan IHSG.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2019 tercatat mengalami inflasi 0,34 persen, sehingga inflasi sepanjang 2019 mencapai 2,72 persen.

Inflasi bulan ke bulan tercatat 0,34 persen atau terendah dibandingkan dengan inflasi mtm 2017 dan 2018. Adapun secara tahunan, inflasi 2019 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan 2017 dan 2018 yang masing-masing 3,16 persen dan 3,13 persen.

“Laju inflasi tersebut jauh di bawah target pemerintah yang mencapai 3 persen-an. Dari 82 kota IHK, 72 kota mengalami inflasi, dan 10 kota mengalami deflasi," jelas Kepala BPS Suhariyanto kepada pers.

Seiring dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis-27 terkoreksi 0,22 persen atau 1,21 poin ke level 554,1, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index melemah 0,75 persen atau 5,23 poin ke posisi 692,86 pada akhir sesi I.

Adapun nilai tukar rupiah terpantau melemah 35 poin atau 0,25 persen ke level Rp13.901 per dolar AS pukul 11.26 WIB.

Indeks saham lainnya di Asia mayoritas mampu bergerak positif, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong (+1,01 persen), serta Shanghai Composite dan CSI 300 China yang masing-masing menguat 1,21 persen dan 1,42 persen.

Akhir Sesi I, IHSG Melemah 0,45 Persen Pascarilis Data Inflasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper