Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Ungkap Rancangan Omnibus Law di Depan Pelaku Pasar Modal

Menkeu juga berharap komunitas di pasar modal ikut mendukung program prioritas pemerintah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memaparkan kinerja APBN KITA Edisi November 2019 di Jakarta, Kamis (19/12/2019). Istimewa
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memaparkan kinerja APBN KITA Edisi November 2019 di Jakarta, Kamis (19/12/2019). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan dua regulasi besar yang sedang digodok pemerintah di hadapan pelaku pasar modal yang menghadiri Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2019 di Gedung BEI pada Senin (30/12/2019).

Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah berupaya mendukung pasar modal melalui penyederhaan regulasi. Kementerian Keuangan, lanjutnya, akan menyesuaikan peraturan yang sesuai kebijakan pemerintah dan siap bekerja sama dengan semua pihak.

Saat ini, pemerintah sedang menggodok dua omnibus law, yaitu mengenai cipta lapangan kerja dan perpajakan.

Untuk perpajakan, Sri menyatakan tarif pajak badan akan diturunkan. Khusus untuk perusahaan yang akan melantai di bursa atau go public, PPh Badan yang mereka bayar akan mendapatkan tambahan diskon.

Selain itu, disiapkan juga insentif untuk pengenaan PPh dividen. Pemerintah juga akan mengubah sistem perpajakan dari worldwide menjadi sistem teritori. Ini dilakukan agar pemerintah dapat menarik pajak dari Wajib Pajak asing yang penghasilannya berasal dari kegiatan ekonomi yang dilakukan di Indonesia.

“Ini diharapkan meningkatkan iklim investasi di Indonesia dan perusahaan-perusahaan mau masuk ke pasar modal,” katanya di Gedung BEI, Senin (30/12/2019).

Dia menambahkan pemerintah berharap pelaku pasar modal turut mendukung program prioritas pemerintah ke depan.

Presiden Joko Widodo di berbagai kesempatan telah menyatakan prioritas pemerintah untuk menciptakan Indonesia Maju, dibutuhkan pula sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Untuk mencapai hal ini, tidak hanya dibutuhkan dana yang besar, tetapi juga kebijakan yang mendukung.

Selain SDM, Indonesia yang maju juga perlu didukung oleh pembangunan infrastruktur yang menciptakan konektivitas di seluruh pelosok Tanah Air. Dengan demikian, pembiayaan infrastruktur dan pendanaan di pasar modal menjadi hal yang sangat penting.

“Saya harap komunitas di pasar modal ikut mendukung program prioritas pemerintah,” katanya.

Adapun, pada perdagangan terakhir 2019 IHSG ditutup menguat 1,70% sepanjang tahun ini ke level 6.299 pada Senin (30/12/2019). Jumlah investor saham mencapai 2,48 juta investor atau naik 40% dibandingkan dengan 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper