Kurs Tengah BI Melemah 22 Poin, Mata Uang Asia Bergerak Variatif

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (16/12/2019) di level Rp14.004 per dolar AS, melemah 22 poin atau 0,15 persen dari posisi Rp13.982 pada Jumat (13/12/2019).

Renat Sofie Andriani - Bisnis.com

Senin, 16 Desember 2019 | 11:46

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (16/12/2019) di level Rp14.004 per dolar AS, melemah 22 poin atau 0,15 persen dari posisi Rp13.982 pada Jumat (13/12/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.074 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.933 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp141.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah tipis 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp13.995 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (13/12/2019) rupiah ditutup di level Rp13.990 per dolar AS dengan apresiasi sebesar 43 poin atau 0,31 persen, penguatan hari perdagangan kedua berturut-turut.

Sementara itu, mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif pada perdagangan Senin (16/12) pagi. Dolar Taiwan memimpin penguatan sejumlah mata uang di Asia dengan naik 0,39 persen terhadap dolar AS.

Di sisi lain, yuan onshore China yang melemah 0,19 persen pada pukul 11.06 WIB memimpin depresiasi yang dialami beberapa mata uang lainnya terhadap dolar AS.

Baca Juga

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS
Mata uang	Kurs	Pergerakan (persen)
Dolar Taiwan	30,183	+0,39
Yuan offshore China	6,9966	+0,25
Dolar Hong Kong	7,7915	+0,07
Rupee India	70,7912	+0,03
Won Korea Selatan	1.171,75	+0,01
Peso Filipina	50,603	+0
Yuan onshore China	6,9983	-0,19
Ringgit Malaysia	4,1403	-0,14
Dolar Singapura	1,3547	-0,1
Rupiah	13.995	-0,04
Baht Thailand	30,227	-0,03
Yen Jepang	109,39	-0,01

Dilansir dari Bloomberg, nilai tukar mata uang Asia bergerak variatif saat euforia yang dipicu oleh kesepakatan perdagangan fase satu antara Amerika Serikat dan China mereda.

Pemerintah AS dan China telah menyepakati kesepakatan fase pertama yang mencakup berkurangnya beberapa tarif. Namun, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, berbeda dengan isyarat yang diberikan Presiden Donald Trump, mengatakan belum ada tanggal yang telah ditetapkan sejauh ini bagi AS dan China untuk memulai pembicaraan perdagangan "fase dua".

“Jeda di Asia sepertinya bersifat sementara karena masih ada lebih banyak sentimen yang datang dalam perdagangan pemulihan global,” tutur Jeffrey Halley, analis pasar senior untuk Asia Pasifik di Oanda Corp.

Seiring dengan pergerakan mata uang Asia, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,11 persen atau 0,105 poin ke level 97,067 pada pukul 10,56 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (13/12), indeks dolar AS ditutup melemah 0,23 persen atau 0,225 poin di posisi 97,172.