Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (12/12/2019) di level Rp14.042 per dolar AS, melemah 17 poin atau 0,12 persen dari posisi Rp14.025 pada Rabu (11/12/2019).
Kurs jual ditetapkan di Rp14.112 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.972 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.
Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.035 per dolar AS pada pukul 10.10 WIB.
Rupiah dibuka menguat tipis 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.036 per dolar AS pada awal perdagangan dari level perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (11/12) rupiah ditutup di level Rp14.038 per dolar AS, melemah sebesar 18 poin atau 0,13 persen, pelemahan hari kedua berturut-turut.
Dilansir Bloomberg, rupiah cenderung stabil setelah Federal Reserve memberi sinyal bahwa suku bunga AS akan ditahan sampai tahun 2020, serta penantian investor terhadap pembahasan pelonggaran defisit fiskal.
Baca Juga
"Sementara Rupiah telah diterpa oleh berita kemungkinan pelonggaran defisit fiskal, stabilitas kebijakan moneter global dan The Fed mengisyaratkan bahwa hal itu harus ditunda pada tahun 2020, dan akan menopang arus masuk ke rupiah," kata Chang Wei Liang, analis makro di DBS Bank, seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, pergerakan mata uang lainnya di Asia mayoritas juga menguat, dengan won Korea Selatan mencatat penguatan terbesar hingga 0,61 persen.
Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS | ||
---|---|---|
Mata uang | Kurs | Pergerakan (persen) |
Won Korsel | 1.187,39 | +0,61 |
Dolar Taiwan | 30,336 | +0,51 |
Ringgit Malaysia | 4,1547 | +0,24 |
Peso Filipina | 50,745 | +0,23 |
Rupee India | 70,6987 | +0,2 |
Baht Thailand | 30,213 | +0,12 |
Yuan China | 7,0314 | +0,11 |
Dolar Singapura | 1,3562 | +0,08 |
Dolar Hong Kong | 7,8051 | +0,04 |
Rupiah | 14.036 | +0,01 |
Yen Jepang | 108,56 | +0 |
Yuan offshore | 7,03 | -0,02 |
Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,073 poin atau 0,08 persen ke level 97,055 pada pukul 11.35 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat 0,099 poin atau 0,01 persen ke level 97,512 setelah pada akhir perdagangan Selasa (10/12) ditutup melemah 0,231 poin atau 0,24 persen ke level 97,413.
Dilansir Reuters, dolar AS melemah setelah prospek inflasi Federal Reserve AS menutup ekspektasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Investor juga masih khawatir mendekati batas waktu putaran berikutnya tarif AS untuk barang-barang China pada 15 Desember mendatang, serta menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) dan pemilihan umum Inggris hari ini.
"The Fed tidak seoptimis yang dipikirkan orang, dan itu konsisten dengan dolar AS yang lebih rendah dan penurunan imbal hasil obligasi yang kita lihat," kata analis Commonwealth Bank of Australia Joe Capurso, seperti dikutip Reuters.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan prospek ekonomi AS menguntungkan saat bank sentral mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan suku bunga, seperti yang diharapkan, meskipun diperkirakan hanya pertumbuhan moderat dan melambat hingga 2020 dan 2021.
Proyeksi ekonomi baru menunjukkan 13 dari 17 pembuat kebijakan Fed memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga sampai setidaknya tahun 2021.
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah) | |
---|---|
Tanggal | Kurs |
12 Desember | 14.042 |
11 Desember | 14.025 |
10 Desember | 14.004 |
9 Desember | 14.021 |
6 Desember | 14.037 |
Sumber: Bank Indonesia