Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti, PT Forza Land Indonesia Tbk. berencana melunasi medium term note (MTN) senilai Rp255 miliar yang akan jatuh tempo pada 1 Januari 2020 dengan melego sejumlah aset perseroan.
Direktur Utama Forza Land Indonesia Patris Jasur mengatakan perseroan akan melikuidasi tiga aset perseroan berupa tanah dan objek properti untuk melunasi surat utang senilai Rp255 miliar. Menurutnya, aset tersebut berlokasi di Bali, Serpong, dan Jakarta.
“Dengan menyelesaikan MTN ini dengan segera kami akan mudah bergerak untuk tahun depan,” ungkapnya dalam paparan publik Senin (21/11/2019).
Patri mengatakan perseroan akan menjual aset seluas 8 hektare di Bali. Awalnya perseroan berencana membangun villa, tetapi rencana itu urung terlaksana. Adapun, dana yang akan dihimpun oleh perseroan dari penjualan aset itu mencapai Rp50 miliar.
Kemudian, emiten berkode saham FORZ itu juga akan melego aset berupa lahan dan juga properti untuk menutup utang. Rencananya perseroan dapat menghimpun dana sebesar Rp136 miliar. Sekitar Rp100 miliar di antaranya akan dipakai untuk pelunasan MTN dan Rp36 miliar untuk membayar kembali dana pelanggan.
Terakhir, perseroan akan melakukan penjualan bulk sale unit apartemen di daerah Casablanca, Jakarta, senilai Rp145 miliar. Perseroan berencana menggunakan Rp40 miliar untuk merampungkan apartemen dan Rp105 miliar sisanya melunasi kewajiban.
Baca Juga
“Akan ada tanah, land bank, atau properti yang akan kami cairkan. Tergantung mana yang cepat dilakukan karena pada November ini kami harus melunasi Rp100 miliar sesuai ketentuan,” ungkapnya.
Patris menambahkan perseroan telah memiliki pembeli strategis yang siap menampung penjualan aset perseroan seluas 3,8 hektare. Saat ini masih dalam tahap negosiasi, tapi dia optimistis hal itu akan terlaksana.
Selain itu, FORZ juga tengah berencana melakukan konsolidasi untuk menggarap sisa lahan di daerah Serpong.
“Akan sayang bila lahan dan properti yang konsep dan perizinannya sudah selesai dijual begitu saja. Kami sedang negosiasi dan tahapannya sudah mengerucut. Mereka berniat membangun bersama kami,” katanya.
Namun, dia menampik bila pihak itu adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) maupun PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI). Padahal kedua perseroan memiliki kawasan yang berdekatan dengan FORZ.
Petrus menambahkan perseroan pada tahun depan akan bergantung dari segmen recurring income berupa hotel di Ungasan, Bali dan Melak, Kalimantan Timur setelah melikuidasi aset perseroan. Adapun keduanya kini masih dalam tahap pembangunan.