Bisnis.com, JAKARTA – PT Dewata Freight International Tbk. menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure dua kali lipat lebih besar ketimbang tahun ini senilai Rp100 miliar.
Direktur Keuangan Dewata Freight International Nurhasanah menjelaskan bahwa perseroan bakal menggelontorkan anggaran capex pada 2020 senilai Rp200 miliar. Hal itu guna memuluskan rencana ekspansi perseroan.
Dia menambahkan, perseroan akan memberikan porsi lebih besar pada anggaran capex tersebut untuk digunakan anak usahanya yakni PT Dewata Makmur Bersama yang menjalani usaha logistic untuk segmen energi.
“Tahun depan capex Rp200 miliar, untuk pengadaan fleet baru,” katanya kepada Bisnis, Rabu (20/11/2019).
Nurhasanah mengungkapkan bahwa jumlah armada yang akan ditambah nantinya akan disesuaikan dengan kontrak kerja yang didapatkan perseroan.
Pada 2020, perseroan merencakan masuk ke digitalisasi logistik, dan memperkuat fundamental perseroan dengan meningkatkan kerja sama dengan beberapa korporasi agar mendapat kontrak jangka panjang pada 2020.
Dengan inisiatif tersebut, perseroan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 20 persen-30 persen pada tahun depan. “Karena ekspansi, net profit maksimal di tahun ke-3 kami targetkan 5 persen-15 persen,” jelasnya.
Adapun sepanjang kuartal III/2019, emiten berkode saham DEAL tersebut mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 24,91 persen menjadi Rp129,55 miliar dibandingkan dengan realiasasi pada periode yang sama tahun lalu Rp172,53 miliar.
Penurunan pendapatan tersebut, lanjutnya, disebabkan oleh penundaan eksekusi beberapa proyek dari tender-tender yang sebelumnya sudah dikantongi perseroan.
Namun di sisi lain, perseroan masih dapat mencatatkan pertumbuhan laba bersih periode berjalan 23,07 persen menjadi Rp1,92 miliar dari laba bersih periode berjalan per September 2018 senilai Rp1,56 miliar.
“Efisiensi yang dilakukan membuat perseroan mencatatkan pertumbuhan laba. Perseroan berkeyakinan pada kuartal IV/2019 dapat mempertahankan kinerja keuangan yang sudah dicapai saat ini,” ujarnya.