Bisnis.com, JAKARTA — Proses pembangunan fasilitas pengolahan bijih emas milik PT Bumi Resources Minerals Tbk. yang ada di tambang Poboya, Sulawesi Tengah, telah mencapai 90%.
Dalam kunjungannya bersama dengan analis pasar modal, Direktur Utama Perusahaan Suseno Kramadibrata menjelaskan bahwa fasilitas pengolahan bijih emas perseroan sudah hampir 90%. Perseroan berencana untuk melakukan pengujian dry run dan wet run sebelum akhir tahun ini.
“Apabila kedua pengujian tersebut dapat diselesaikan dengan baik, kami dapat segera memulai uji coba produksi dari lokasi tambang Poboya,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Rabu(19/11/2019).
Dia menjelaskan bahwa uji dry run merupakan pengoperasian masing-masing peralatan tanpa beban yang merupakan bagian dari fasilitas pengolahan bijih emas.
Sementara itu, uji wet run adalah pengoperasian seluruh peralatan secara bersamaan yang merupakan bagian dari fasilitas pengolahan bijih emas dengan air, bahan-bahan kimia, dan bijih emas.
Perkembangan tersebut disampaikan usai perseroan melakukan kunjungan fasilitas pengolahan bijih emasnya pada 13 November 2019.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Bumi Resources Minerals Herwin Wahyu Hidayat menjelaskan bahwa pada tahun pertama operasi, perseroan menargetkan total produksi sebanyak 100.000 ton bijih emas.
Nantinya, hasil produksi tersebut akan diolah menjadi dore bullion yang akan dikirim ke smelter miliki PT Aneka Tambang Tbk. yang berada di Jakarta untuk diproses menjadi emas.
Pada tahun kedua pengoperasiannya, tambang tersebut ditargetkan dapat memproduksi emas sebanyak 180.000 ton bijih emas dan akan konsisten pada level tersebut hingga tahun ketujuh pengoperasian tambang tersebut.