Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Dow Jones dan S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi pada hari Kamis (7/11/2019) di tengah tanda-tanda terbaru dari kemajuan hubungan perdagangan AS-China.
Namun, sebuah laporan terbaru meningkatkan kekhawatiran mengenai prospek kesepakatan membatasi penguatan perdagangan hari Kamis.
China mengatakan telah sepakat dengan Amerika Serikat untuk menghapus tarif secara bertahap, sementara Xinhua News Agency mengatakan Beijing juga mempertimbangkan untuk menghapus pembatasan impor unggas.
Tetapi indeks memangkas penguatan dalam perdagangan sore setelah laporan Reuters yang mengatakan bahwa rencana Gedung Putih untuk menurunkan tarif China menghadapi oposisi internal dan bahwa belum ada keputusan akhir yang dibuat.
Kesepakatan perdagangan sementara AS-China diperkirakan akan mencakup janji AS untuk membatalkan tarif yang dijadwalkan pada 15 Desember.
"Segala jenis ketidakpastian di sana, dengan pasar pada titik tertinggi sepanjang masa, dan mudah bagi para pelaku pasar dan lembaga untuk menekan tombol jual," kata Alan Lancz, presiden direktur Alan B. Lancz & Associates Inc, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga
Kumpulan rilis laporan keuangan terbaru memberikan sentimen positif tambahan terhadap laju indeks.
Indeks teknologi S&P 500 dituutp menguat 0,7 persen, dengan saham Qualcomm Inc naik 6,3 persen setelah memperkirakan laba kuartal saat ini di atas perkiraan analis.
Bersama dengan Qualcomm, produsen chip lainnya yang memiliki eksposur yang cukup besar ke China juga naik, menopang indeks Philadelphia Semiconductor menguat 0,7 persen.
Sektor industri yang sensitif terhadap perdagangan ditutup naik 0,2 persen.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 182,24 poin atau 0,66 persen ke level 27.674,8, sedangkan indeks S&P 500 naik 8,4 poin atau 0,27 persen ke 3.085,18 dan Nasdaq Composite menguat 23,89 poin atau 0,28 persen ke 8.434,52.
Kenaikan hari ini melanjutkan rekor reli penguatan saham yang telah ditopang oleh harapan kesepakatan perdagangan dan sejumlah laporan keuangan yang positif.
"Meskipun kinerja emiten melemah dibandingkan tahun sebelumnya, mayoritas masih lebih baik dari yang diperkirakan, dan itu merupakan nilai tambah," kata Oliver Pursche, kepala analis pasar dari Bruderman Asset Management.
Juga pada hari Kamis, saham Ralph Lauren Corp melonjak 14,7 persen setelah melampaui ekspektasi laba kuartal kedua, dibantu oleh kontrol yang lebih ketat pada biaya dan permintaan yang kuat di China dan Eropa.
Pergerakan bursa saham AS | ||
---|---|---|
Indeks | Level | Pergerakan (persen) |
Dow Jones | 27.674,8 | +0,66 |
S&P 500 | 3.085,18 | +0,27 |
Nasdaq | 8.434,52 | +0,28 |
Sumber: Reuters