Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyerap Rp24,25 triliun dari penawaran masuk sebesar Rp67,97 triliun dalam lelang surat utang negara (SUN) hari ini.
Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Selasa (5/11/2019), lelang ketiga pada kuartal IV/2019 ini melampaui rata-rata penawaran masuk dan nilai yang diserap Pemerintah.
Dikutip dari data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), rata-rata penawaran masuk dalam lelang SUN sepanjang 2019 sebesar Rp48,3 triliun. Sementara itu, rerata nominal yang diserap Pemerintah sebesar Rp21,38 triliun.
Perinciannya, seri FR0082 yang jatuh tempo pada 15 September 2030 mendapatkan penawaran masuk tertinggi yakni Rp18,02 triliun dengan rentang penawaran yield terendah 7,04% dan tertinggi 7,23%.
Dari penawaran yang masuk, nilai yang dimenangkan sebesar Rp8,55 triliun dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,06% dan yield tertinggi 7,08%.
Di urutan kedua, terdapat seri SPN03200206 yang meraup penawaran masuk sebesar Rp12,06 triliun dengan yield terendah 4,5% dan tertinggi 5,2%.
Baca Juga
Seri pendek yang jatuh tempo pada 6 Februari 2020 itu akhirnya berkontribusi sebesar Rp2 triliun terhadap nilai yang diterbitkan Pemerintah dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 4,59% dan yield tertinggi sebesar 4,7%.
Kemudian, disusul dengan seri SPN12201106 yang mendapatkan penawaran masuk sebesar Rp11,95 triliun atas penawaran yield tertinggi 5,45% dan yield terendah 4,74%.
Dari penawaran tersebut, Pemerintah menyerap Rp2 triliun dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan yakni 4,76% dan yield tertinggi 4,78%.
Adapun, seri FR0083 yang menjadi seri acuan tahun depan untuk tenor 20 tahun mendapat penawaran masuk sebesar Rp10,48 triliun dengan yield tertinggi 7,8% dan terendah 7,6%.
Dari nilai tersebut, Pemerintah menyerah Rp4 triliun dan memenangkan yield dengan rata-rata tertimbang 7,67% dan tertinggi 7,68%.