Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Euforia Calon Menteri Perkuat IHSG & Rupiah Pagi Ini

Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut menembus level 6.200 pada awal perdagangan hari ini, Selasa (22/10/2019), di tengah euforia pasar soal calon menteri kabinet kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
 Pekerja melintasi layar monitor bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pekerja melintasi layar monitor bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut menembus level 6.200 pada awal perdagangan hari ini, Selasa (22/10/2019), di tengah euforia pasar soal calon menteri kabinet kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,38 persen atau 23,52 poin ke level 6.222,5 pada pukul 09.07 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (21/10), IHSG berhasil memperpanjang momentum penguatannya dan berakhir di level 6.198,99 dengan kenaikan 0,11 persen atau 7,04 poin, reli penguatan perdagangan hari ketujuh beruntun.

Penguatan indeks mulai berlanjut pada Selasa (22/10) dengan dibuka naik 0,14 persen atau 8,5 poin di posisi 6.207,49. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.207,45 – 6.223,40.

Seluruh sektor terpantau bergerak positif, dipimpin infrastruktur (+0,68 persen), barang konsumen (+0,66 persen), dan aneka industri (+0,52 persen).

Sebanyak 28 saham menguat, 6 saham melemah, dan 625 saham stagnan dari 659 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing naik 0,80 persen dan 0,74 persen menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 menguat 0,37 persen atau 2,01 poin ke level 543,42 pukul 09.07 WIB. Pada perdagangan Senin (21/10), indeks Bisnis-27 berakhir dengan kenaikan 0,21 persen atau 1,14 poin di posisi 541,41, penguatan hari ketujuh beruntun.

Indeks saham lainnya di Asia terpantau bergerak variatif. Indeks Hang Seng Hong dan indeks Kospi Korea Selatan masing-masing menguat 0,22 persen dan 0,86 persen.

Sebaliknya, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing bergerak negatif dengan turun tipis 0,01 persen dan 0,05 persen.

IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatannya menjelang pengumuman kabinet kerja JokoWidodo-Ma’ruf Amin.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan support pertama maupun kedua IHSG memiliki range pada 6.178,50 hingga 6.158,17.

Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.230,33 hingga 6.276,63.

“Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI terus menunjukkan sinyal positif,” papar Nafan.

Di sisi lain, masih terlihat upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat.

Adapun tim riset Indo Premier Sekuritas memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatannya dengan support di level 6.170 dan resistance di level 6.230 pada perdagangan hari ini, di tengah optimisme perundingan dagang antara Amerika Serikat dan China.

“Optimisme investor terkait perundingan dagang antara AS dan China setelah adanya pernyataan dari Wakil Perdana Menteri China Liu He bahwa kedua belah pihak telah membuat kemajuan yang substansial dalam hal perdagangan diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar," tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas lewat riset harian.

Sementara itu, menguatnya nilai tukar rupiah serta harga batu bara juga diprediksi akan menambah katalis positif di pasar.

Nilai tukar rupiah terpantau lanjut menguat 23 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.058 per dolar AS pada Selasa pagi (22/10) pukul 08.53 WIB, setelah ditutup terapresiasi 67 poin atau 0,47 persen di level 14.081 pada Senin (21/10).

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa sentimen pengumuman susunan kabinet berhasil membawa pengaruh yang luar biasa terhadap rupiah.

Selain itu, penguatan rupiah juga ditopang oleh sentimen eksternal seperti perkembangan positif dari negosiasi perdagangan AS dan China serta Brexit.

"Rupiah berpotensi untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (22/10/2019) di kisaran Rp14.055 per dolar AS hingga Rp14.115 per dolar AS," ujar Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper