Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Pelantikan Presiden, Kucuran Dana Asing Diproyeksi Kembali Mengalir ke Pasar Saham

Pelaku pasar diharapkan tetap waspada karena saat ini investor asing terhadap pasar Indonesia tidak berada di posisi overweight.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA—Kepastian politik lewat pelantikan kabinet pada bulan ini diharapkan kembali menarik minat investor asing untuk berinvestasi di pasar modal Tanah Air.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing terpantau telah keluar dari pasar saham Indonesia sekitar Rp24,06 triliun dalam tiga bulan terakhir.

Kendati sepanjang tahun berjalan (year-to-date) masih tercatat aksi beli bersih (net buy) dari investor asing senilai Rp49,45 triliun, nilai tersebut perlu dikurangi dengan aksi crossing saham oleh MUFG Bank Ltd. terhadap PT danamon Indonesia Tbk. (BDMN) dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. dengan nilai transaksi nontunai senilai Rp49,62 trliun.

Dengan demikian, sejak awal tahun justru terjadi aliran modal keluar asing (foreign capital outflow) sekitar Rp0,17 triliun.

Thendra Crisnanda, Head of Research Institusi MNC Sekuritas, menjelaskan bahwa kombinasi sentimen negatif dari global maupun domestik menjadi penyebab kaburnya investor asing dari pasar modal Indonesia.

“Tetapi memang ketidakpastian global lebih mendominasi sehingga cenderung investor asing keluar di tengah penantian pelantikan Presiden Indonesia pada 20 Oktober 2019,” kata Thendra kepada Bisnis, Rabu (16/10/2019).

Dirinya menjelaskan, susunan kabinet dari pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin nanti dapat menjadi salah satu katalis positif untuk menarik kembali minat investor asing, apalagi apabila susunan menteri nantinya merupakan tokoh-tokoh yang pro-pasar.

Selain itu, peluang terjadinya window dressing pada akhir tahun ini juga diharapkan membawa kembali masuk dana asing ke pasar modal.

Thendra memaparkan secara siklus pada kuartal terakhir setiap tahun biasanya pendapatan emiten akan dirilis lebih baik dibandingkan dengan pencapaian pada periode Januari—Juni.

Berikutnya, valuasi blue chip yang tertekan cukup signifikan selama beberapa bulan terakhir nantinya juga berpotensi diakumulasikan lagi oleh investor karena sudah relatif menarik.

REBALANCING MSCI

Sementara itu, dengan adanya momentum rebalancing indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) pada November, diperkirakan turut mempengaruhi bobot Indonesia.

Menurut Thendra, rebalancing indeks MSCI ini tidak serta merta bakal dipengaruhi oleh faktor domestik, tetapi lebih disebabkan oleh adanya perebutan likuiditas global pascarencana liberalisasi sektor keuangan di China.

Belum lagi penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dari beberapa perusahaan global yang memiliki kapitalisasi pasar besar juga dapat berpotensi menurunkan bobot atau weight Indonesia.

“Salah satu indikator yang ditunggu adalah peningkatan FDI [foreign direct investment]. Rebalancing MSCI ke depan tidak hanya serta merta dipengaruhi oleh faktor domestik semata,” tutur Thendra.

Irwanti, Direktur & Fund Manager Schroders Indonesia, menilai pada kuartal terakhir ini masih ada peluang masuknya aliran modal asing (foreign capital inflow) karena selama setahun terakhir tercatat investor asing melakukan net sell senilai US$516 juta dari pasar saham Tanah Air.

Namun demikian, pelaku pasar diharapkan tetap waspada karena saat ini investor asing terhadap pasar Indonesia tidak berada di posisi overweight.

“Kita harus menghadapi potensi outflow dari [sentimen] rebalancing indeks MSCI yang akan terjadi pada November dengan estimasi mencapai US$26 juta,” ungkap Irwanti.

Setelah Pelantikan Presiden, Kucuran Dana Asing Diproyeksi Kembali Mengalir ke Pasar Saham

Adapun menurutnya dari sisi domestik nantinya yang akan menentukan kinerja pasar saham pada kuartal IV/201 ini akan berasal dari hasil laporan keuangan emiten pada kuartal III/2019 serta persepsi pelaku pasar terhadap susunan kabinet yang diumumkan bulan ini.

Apabila hasilnya sesuai dengan harapan, peluang bagi IHSG untuk rebound pun tak dapat dipungkiri. Apalagi, saat ini valuasi saham sudah cukup murah apabila dibandingkan dengan valuasi rasio harga per laba (price to earnings ratio/PER) secara historikal.

“Perkembangan dari negosiasi antara AS dan China juga masih menjadi faktor utama pertumbuhan IHSG untuk ke depan,” imbuh Irwanti.

Pada akhir perdagangan Rabu (16/10/2019), IHSG ditutup menguat 0,19% ke level 6.169. Dari awal tahun, indeks melemah 0,40% sementara sejak 3 bulan terakhir telah jatuh 3,52%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper