Bisnis.com, JAKARTA - PT Sri Rejeki Isman Tbk. berencana menerbitkan global bond sebesar US$225 juta untuk membiayai kembali surat utang yang akan jatuh tempo.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (9/10/2019), perusahaan tekstil dan garmen ini akan menerbitkan surat utang baru dalam denominasi mata uang dolar Amerika Serikat dalam jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$225 juta.
Surat utang baru ini dijamin oleh PT Sinar Pantja Djaja (SPD), PT Biratex Industries (BIS), dan PT Primayudha Mandirijaya (PMJ), anak perusahaan perseroan.
"Surat utang akan ditawarkan kepada investor di luar wilayah negara Republik Indonesia. Setelah surat utang diterbitkan dan ditawarkan, surat utang tersebut akan didaftarkan dan dikutip dalam daftar resmi dari SGX-ST," terang Wakil Direktur Utama Sri Rejeki Isman, Iwan Kurniawan Lukminto.
Moody's Investor Service memberikan peringkat Ba3 untuk rencana obligasi global tanpa jaminan yang akan diterbitkan oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk.
Sritex akan menggunakan sebagian dari hasil penerbitan surat utang untuk membayar US$175 juta yang tersisa dari surat utang US$350 juta yang jatuh tempo pada 2021, serta sisanya untuk modal kerja dan kebutuhan umum lainnya.
Baca Juga
"Refinancing ini akan memperpanjang profil jatuh tempo, dengan jatuh tempo besar berikutnya US$350 juta pada 2022," terang analis Moody's Stephanie Cheong.