Indeks Bisnis-27 Ditutup Menguat 0,87 Persen

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 mengikuti gerak IHSG dan ditutup rebound pada perdagangan hari ini, Selasa (8/10/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,87 persen atau 4,47 poin ke level 520,61 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Indeks Bisnis-27 mampu rebound dari pelemahan pada perdagangan Senin (7/10), saat ditutup turun 1,16 persen atau 6,05 poin ke level 512,13.

Indeks sebelumnya mampu rebound dengan penguatan 0,62 persen atau 3,18 poin ke level 519,32. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks Bisnis-27 bergerak di level 516,42-521,22.

Sebanyak 20 saham menguatdan 7 saham melemah dari 27 saham anggota indeks Bisnis-27 yang diperdagangkan pada akhir perdagangan hari ini.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing menguat 2,36 persen dan 1,90 persen menjadi penopang utama penguatan indeks Bisnis-27.

Indeks Bisnis-27 merupakan indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.

Sejalan dengan indeks Bisnis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan rebound dan ditutup menguat 0,65 persen atau 39,02 poin ke level 6.039,60 dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (7/10), IHSG berakhir di level 6.000,58 dengan penurunan tajam 1 persen atau 60,67 poin.

Indeks mulai bangkit dari pelemahannya ketika dibuka rebound deangan penguatan 0,35 persen atau 21,11 poin di posisi 6.021,69 pada Selasa (8/10) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.009,38 – 6.046,46.

Delapan dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang menguatg 1,35 persen, disusul sektor finansial yang naik 0,92 persen. Di sisi lain, sektor infrastruktur melemah 0,23 persen.

Dari 656 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 229 saham menguat, 167 saham melemah, dan 260 saham stagnan.

Sumber: Bloomberg