Bisnis.com, JAKARTA - PT Trisula International Tbk. berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. Rencana rights issue menjadi agenda yang dibahas dalam RUPSLB besok, 9 Oktober 2019.
Dalam keterbukana informasi, perseroan berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 2,09 miliar saham atau 66,67% dari modal disetor setelah pelaksanaan PMHMETD I, dengan nominal Rp100 per saham.
Penerbitan saham baru disertai dengan penerbitan waran seri I sebanyak-banyaknya 348,98 juta waran bagi pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD.
Waran seri I diterbitkan menyertai saham baru dan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham perseroan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD.
Untuk aksi korporasi ini, emiten bersandi saham TRIS itu akan meminta persetujuan pemegang saham dengan menggelar RUPSLB pada 9 Oktober 2019. Perseroan menargetkan dapat memperoleh pernyataan menjadi efektif oleh OJK pada 18 November 2019.
Rights issue akan dilakukan segera setelah memperoleh persetujuan RUPSLB. Dalam pelaksanan rights issue, PT Inti Nusa Damai (IND) akan bertindak sebagai pembeli siaga yang akan mengambil bagian atas seluruh saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham perseroan.
Baca Juga
Dari rights issue ini, perseroan berharap dapat memperoleh dana sebanyak-banyaknya Rp577,90 miliar. Dana yang diperoleh dari hasil rights issue, setelah dikurangi biaya emisi akan digunkan untuk akuisisi 78,52% saham BELL yang dimiliki oleh IND dan untuk memperkuat modal kerja perseroan dan anak usaha perseroan.
"Atas sejumlah saham yang diambil bagian oleh IND dalam PMHMETD I, IND akan melakukan penyetoran dengan cara inbreng dalam bentuk 78,52 persen kepemilikan saham dalam PT Trisula Textile Industries Tbk. (BELL) yang dimiliki oleh IND," terang manajemen dalam keterbukaan informasi.