Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sedang Jeblok, Momentum Kurang Tepat untuk IPO?

Pada sisa 3 bulan terakhir ini, masih ada 31 calon emiten lagi yang sudah masuk ke dalam pipeline Bursa.
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA--Saham perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) bakal tetap diminati investor kendati indeks harga saham gabungan (IHSG) jeblok. Berikut syaratnya.

Tercatat, kinerja pasar saham secara tahun berjalan turun 2,15% dan masih tumbuh 4,54% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 7 September 2019, ada 39 emiten baru yang sudah go public.

Pada sisa 3 bulan terakhir ini, masih ada 31 calon emiten lagi yang sudah masuk ke dalam pipeline Bursa.

Kepala Riset Narada Asset Manajemen Kiswoyo Adi Joe mengatakan masuknya 31 calon emiten baru pada kondisi memerahnya IHSG kurang tepat. Alasannya, dia menyebut saham perdana yang ditawarkan bakal kurang laku karena kondisi pasar yang kurang bertenaga.

Meskipun kondisi pasar pada akhir tahun diramalkan cerah akibat window dressing, Kiswoyo menuturkan setidaknya window dressing mengangkat IHSG sampai ke level 6.500 sehingga mampu menggerakkan saham emiten-emiten baru.

"Momentum pas [IPO] itu kalau IHSG cocok lagi naik. Kalau IHSG lagi turun enggak cocok," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (8/10/2019) malam.

Lebih lanjut, dia berujar, saat IPO perusahaan membutuhkan kondisi pasar yang bullish. Adapun, bila calon emiten nekat mencatatkan diri di Bursa, dia menyarankan agar terdapat pembeli siaga.

"Kayaknya berat tapi bisa jadi bisa enggak. Yang penting punya stand by buyer enggak," katanya.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan kondisi IHSG yang merah dirasa tak tepat untuk melakukan IPO. Di sisi lain, dia juga menyangsikan bila 31 perusahaan itu bisa tercatat di Bursa pada akhir tahun karena waktunya yang terbatas.

"Kayaknya 31 sih sulit tercapai ya. Sekarang sudah Oktober. Terus market-nya juga lagi tertekan," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper