Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) serentak anjlok pada akhir perdagangan Rabu (2/10/2019), tertekan suramnya gambaran ekonomi pascarilis data kepegawaian dan manufaktur.
Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup merosot 1,79 persen di level 2.887,61, indeks Nasdaq Composite meluncur 1,56 persen ke level 7.785,25, dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun tajam 1,86 persen di posisi 26.078,62.
Menambah kekhawatiran tentang perdagangan, pemerintah AS pada Rabu mendapatkan persetujuan untuk mengenakan tarif impor terhadap barang-barang senilai US$7,5 miliar asal Eropa.
Persetujuan ini diberikan terkait dengan subsidi ilegal Uni Eropa kepada Airbus, sehingga mengancam akan memicu perang dagang trans-Atlantik.
Pada hari yang sama, Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan pertumbuhan payroll swasta pada bulan Agustus tidak sekuat yang diperkirakan sebelumnya.
Dalam laporannya, ADP menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan telah menjadi lebih berhati-hati dalam hal perekrutan.
Data ini memperkuat kekhawatiran yang dipicu pada Selasa (1/10) ketika sebuah laporan menunjukkan aktivitas manufaktur AS berkontraksi ke level terendah dalam lebih dari satu dekade.
“Fakta mengenai kondisi buruk manufaktur dalam ekonomi AS dan global seharusnya bukan merupakan berita baru bagi siapapun. Tapi tingkat penurunan kemarin adalah sesuatu yang mendorong pergerakan (pasar) dua hari ini,” terang Greg Boutle, kepala ekuitas dan strategi derivatif AS di BNP Paribas.
Data yang lemah baru-baru ini telah mengguncang kepercayaan investor pada kekuatan ekonomi domestik, yang telah menunjukkan ketahanan relatif dalam menghadapi perlambatan pertumbuhan global. Kepercayaan terhadap ekonomi AS sebelumnya turut membantu menyokong pergerakan Wall Street tahun ini.
“Jika China membeli lebih sedikit dari AS, kita memiliki lebih sedikit untuk memproduksi dan lebih sedikit pesanan untuk diisi. Data ini mengindikasikan bahwa kita tidak kebal terhadap sengketa perdagangan, ini merugikan kita dan juga China,” ujar Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.
Cboe Volatility Index, yang mengukur keresahan investor, pun bertambah naik 1,9 poin ke level 20,47, level tertingginya dalam sekitar sebulan.
Fokus pasar kemudian akan tertuju pada laporan pekerjaan yang lebih komprehensif oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (4/10) demi memperoleh petunjuk lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi AS.
Pergerakan Bursa Wall Street 2 Oktober | ||
---|---|---|
Indeks | Level | Perubahan (persen) |
Dow Jones | 26.078,62 | -1,86 |
S&P 500 | 2.887,61 | -1,79 |
Nasdaq | 7.785,25 | -1,56 |
Sumber: Reuters