Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (25/9/2019), di tengah tekanan sentimen di dalam dan luar negeri.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,27 persen atau 16,78 poin ke level 6.120,83 pada akhir sesi I, setelah dibuka turun 0,26 persen atau 16,12 poin di level 6.121,49.
Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.086 – 6.139,25. Adapun pada perdagangan Selasa (24/9), IHSG berakhir melorot 1,11 persen atau 68,59 poin di level 6.137,61, pelemahan hari keempat berturut-turut.
Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin industri dasar (-0,98 persen) dan aneka industri (-0,94 persen). Adapun sektor infrastruktur dan barang konsumsi masing-masing naik 0,48 persen dan 0,07 persen.
Sebanyak 178 saham menguat, 200 saham melemah, dan 277 saham stagnan dari 655 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) yang masing-masing turun 1,43 persen dan 5,62 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.
Baca Juga
IHSG diproyeksikan melanjutkan tren pelemahan dalam rentang yang mulai terbatas. Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher mengatakan situasi politik dalam negeri saat ini kurang kondusif, sehingga IHSG diprediksi akan melemah.
Secara teknikal, candlestick IHSG membentuk long black body, yang mengindikasikan pelemahan yang semakin kuat dan indikator stochastic yang melebar setelah membentuk deadcross.
“Ini menunjukkan trend pelemahan masih akan berlanjut, meskipun rentang pelemahan diperkirakan akan mulai terbatas,” tulis Dennies melalui riset harian.
Dari luar negeri, kepercayaan investor tampak menurun karena kelanjutan negosisasi Amerika dan China belum bisa dipastikan.
Mayoritas indeks saham lain di Asia juga melemah, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing turun 0,15 persen dan 0,38 persen, serta indeks Kospi Korea Selatan yang melemah 0,98 persen.
Adapun indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing melemah 0,57 persen dan 0,53 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong melorot 0,98 persen pukul 12.01 WIB.
Pada Selasa (24/9), Ketua Dewan Pewakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi mengumumkan akan membuka penyelidikan proses pemakzulan secara resmi terhadap Presiden Donald Trump, karena tuduhan meminta bantuan asing untuk menyingkirkan pesaing politik Trump menjelang pilpres AS 2020.
Menurut Pelosi, tindakan Trump tampaknya telah merusak keamanan nasional dan melanggar Konstitusi AS. Sebelumnya, tersebar laporan bahwa Trump meminta bantuan pihak asing untuk mencemarkan nama calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Merespons hal tersebut, Trump mengatakan akan merilis transkrip lengkap pada Rabu (25/9) waktu setempat mengenai komunikasinya via sambungan telepon dengan Presiden Ukraina. Persoalan ini menjadi subjek penyelidikan Kongres AS dan keluhan dari seorang pejabat intelijen yang tidak dikenal.
Di tengah perseteruan politik di dalam negeri, retorika Trump tentang China berubah ketika ia menyampaikan teguran keras terhadap praktik perdagangan Beijing di Sidang Umum PBB. Trump mengatakan tidak akan menerima "kesepakatan buruk" dalam negosiasi perdagangan AS-China.
Pada saat yang sama, pasar juga terbebani data yang menunjukkan kepercayaan konsumen AS mencatat penurunan terbesar dalam sembilan bulan pada, sehingga meningkatkan kekhawatiran pasar tentang konflik perdagangan AS-China.
“Penyelidikan pemakzulan telah membebani saham di Asia,” ujar Kiyoshi Ishigane, chief fund manager di Mitsubishi UFJ Kokusai Asset Management Co., Tokyo.
“Saham China sudah terkena risiko penurunan. Komentar Trump kemungkinan meningkatkan risiko itu. Ada kekhawatiran tentang sentimen konsumen AS, ada juga kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi China belum berhenti,” paparnya, seperti dikutip dari Reuters.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,52 persen atau 2,77 poin ke level 5328,64, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index melemah 0,54 persen atau 3,71 poin ke posisi 677,46 pada akhir sesi I.
Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah 25 poin atau 0,18 persen ke level Rp14.139 per dolar AS pukul 11.31 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di level 14.120-14.142.