Bisnis.com, JAKARTA—Kresna Sekuritas semakin giat mengantarkan perusahaan-perusahaan rintisan atau start up untuk melantai di Bursa Efek Indonesia.
Terbaru, Kresna Sekuritas mencatatkan saham PT Telefast Indonesia Tbk. yang merupakan cucu usahanya di BEI pada Selasa (17/9/2019).
Emiten bersandi saham TFAS tersebut merupakan anak usaha dari PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) yang merupakan bagian dari PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN).
Direktur Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto menjelaskan pihaknya memang tengah menangkap peluang dari perusahaan rintisan yang ingin menjadi perusahaan terbuka, mengingat kini tren perusahaan terbuka berkapitalisasi besar di dunia mulai bergeser dari yang tadinya perusahaan minyak dan gas menjadi perusahaan rintisan.
“Start up atau teknologi finansial [tekfin] ini kan sekarang lagi tren. Kalau lihat big caps di dunia dulu kan perusahaan migas, sekarang tekfin dan start up seperti Amazon, Apple, dll,” katanya di Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Ocky menjelaskan, perusahaan rintisan yang cepat beradaptasi dengan perubahan akan lebih berkelanjutan. Pasalnya, kini persaingan dunia bisnis lebih dipengaruhi oleh perubahan itu sendiri ketimbang kompetisi dengan usaha sejenis.
Melihat potensi upside-nya yang besar, saat ini dinilai Ocky merupakan waktu yang tepat untuk mulai membuka pasar dengan meyakinkan perusahaan rintisan agar mau membuka diri lewat pasar modal.
Adapun, Kresna Sekuritas menghabiskan waktu selama 1 tahun untuk meyakinkan PT Telefast Indonesia Tbk. untuk mau melantai di bursa, dengan pengaturan manajemen perusahaan yang lebih profesional.
“Telefast ini cepat bergerak, sekarang kebutuhan SDM itu sangat banyak. Dari program pemeritah pun sekarang untuk meningkatkan SDM, nah mereka sudah bergerak one step ahead,” imbuh Ocky.
Setelah mundur dari posisi penjamin emisi efek untuk IPO PT Gunung Raja Paksi, dalam waktu dekat ini Kresna Sekuritas siap memboyong 1 perusahaan digital lagi untuk menjadi emiten di bursa yaitu PT Digital Mediatama Maxima (DMM).
DMM juga merupakan bagian dari Grup Kresna, yaitu anak usaha tidak langsung dari PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) yang berencana menghimpun dana hingga lebih dari Rp600 miliar.
“DMN ini kami kerjasama dengan Macquaire Singapore. Size-nya agak besar, Rp600 miliar ke atas,” tutur Ocky sambil menambahkan bahwa perseroan akan menggunakan buku audit April 2019.
DMM bergerak di bdang dgital cloud advertising (cloud ads), seperti penayangan iklan digital di mini market
Adapun DMM dinilai sudah siap untuk listing dengan predikatnya sebagai salah satu perusahaan clouds untuk digital apps terbesar di Indonesia. Saat ini , layanannya telah ada di lebih dari 4.000 lokasi di 24 kota di seluruh Indonesia.