Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana Pendapatan Tetap Diselimuti Katalis Positif

Tahun ini tampaknya bakal menjadi "tahunnya" reksa dana pendapatan tetap. Analis menilai, tantangan bagi produk reksa dana dengan aset dasar obligasi tersebut pada tahun ini nyaris tidak ada.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Katalis positif di pasar obligasi diproyeksi bakal mendorong kinerja reksa dana pendapatan tetap sehingga berpotensi mencetak imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksa dana lain.

Wawan Hendrayana, Kepala Riset Infovesta Utama, menjelaskan bahwa pada tahun ini katalis negatif untuk pasar obligasi dan reksa dana pendapatan tetap hampir tidak ada.

Namun demikian, pada tahun depan ada ekspektasi kenaikan pajak untuk kupon obligasi yang menjadi aset dasar produk reksa dana pendapatan tetap menjadi 10%. Saat ini, pajak yang dikenakan adalah sebesar 5% sementara normalnya dikenakan sebesar 15%

“Memang masih ada insentif tapi pajak naik, otomatis yield-nya akan berkurang,” kata Wawan.

Selain itu, tren suku bunga juga masih menjadi perhatian karena apabila suku bunga naik diperkirakan kinerja reksa dana pendapatan tetap akan kembali negatif seperti tahun lalu.

Namun demikian, kinerja reksa dana pendapatan tetap tak hanya mengandalkan perubahan harga tetapi juga dari pendapatan bunga dan kupon. Hal itu membuat investor memiliki opsi untuk menahan investasinya di reksa dana pendapatan tetap selama 2 tahun ke depan untuk membalikkan kerugian.

“Tahun ini kan tren suku bunga turun. Kalau tahun depan stagnan, ya yield tahun depan tidak akan setinggi sekarang,” ujar Wawan.

Adapun dengan prospek penurunan suku bunga sebanyak 2 kali lagi menjelang akhir tahun, Infovesta Utama menargekan kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap akan melaju ke kisaran 9%—10% pada akhir tahun.

Kinerja obligasi pun diyakini bakal menopang kinerja reksa dana campuran. Menurut Wawan, penopang kinerja reksa dana campuran pada tahun ini bakal lebih disokong oleh positifnya asar obligasi.

“Campuran kan di antara saham dan pendapatan tetap. Obligasinya jelas akan menopang, tapi kalau sahamnya tergantung strategi fund manager,” jelas Wawan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper