Bisnis.com, JAKARTA— PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tengah mempersiapkan instrumen reksa dana penyertaan terbatas untuk mewadahi investor yang ingin masuk sebagai pemilik ruas tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu.
Director of Finance Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yang disiapkan untuk ruas tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu (Becakayu) berbeda dengan sebelumnya.
“RDPT tetapi bukan kepada [investor] aset manajemen. Kami sedang membuat skema langsung kepada direct investor. Jadi, kami tidak ada opsi untuk buy back tetapi instrumennya tetap RDPT,” ujarnya di Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Haris mengatakan instrumen itu tengah disiapkan perseroan. Emiten bersandi saham WSKT tersebut mengharapkan bisa dilakukan transaksi RDPT Becakayu pada 2020.
“RDPT sudah ada yang minat jadi siapkan dari sekarang,” jelasnya.
Sebagai catatan, WSKT telah menerbitkan RDPT melalui anak usaha PT Waskita Toll Road. Melalui skema tersebut, perseroan mengantongi dana segar Rp5 triliun.
Waskita Toll Road mengalihkan 57,14% kepemilikan saham lama PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR) kepada RDPT senilai Rp2,85 triliun dan menerbitkan saham baru 30% kepada RDPT senilai Rp2,15 triliun.
Dengan demikian, RPDT menguasai 70% saham WTTR sedangkan saham WTR terdilusi menjadi 30% dari sebelumnya 99%.
Haris menambahkan perseroan telah mengantongi izin untuk divestasi sembilan ruas tol milik perseroan. Pihaknya menargetkan setidaknya proses divestasi untuk empat hingga lima ruas dapat rampung pada semester II/2019.