Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Bisa Pangkas Harga Minyak pada September 2019

Survei Reuters menunjukkan, harga jual resmi (official selling price/OSP) untuk minyak mentah Arab Light unggulan dapat turun setidaknya 50 poin per barel, turun di bawah premi US$2 per barel untuk pertama kalinya dalam 4 bulan.
Kilang Minyak/Bloomberg
Kilang Minyak/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Eksportir minyak terkemuka Arab Saudi dapat memangkas harga untuk sebagian besar nilai minyak mentah, yang dijual ke Asia selama 2 bulan berturut-turut pada September, setelah harga patokan Timur Tengah melemah.

Survei Reuters menunjukkan, harga jual resmi (official selling price/OSP) untuk minyak mentah Arab Light unggulan dapat turun setidaknya 50 poin per barel, turun di bawah premi US$2 per barel untuk pertama kalinya dalam 4 bulan.

Pemotongan tersebut akan melacak mundur antara harga Dubai yang cepat dan bulan ketiga yang menyempit sebesar 70 poin per barel pada Juli dibandingkan dengan Juni.

Harga spot lebih tinggi daripada harga di bulan-bulan mendatang di pasar futures.

Permintaan tambahan Asia terhadap minyak mentah Timur Tengah untuk pemuatan September melemah bulan lalu, dengan beberapa kilang Asia Utara dijadwalkan ditutup untuk pemeliharaan selama musim gugur mereka.

“Namun, margin minyak bahan bakar yang kuat cenderung mendukung harga untuk kadar yang lebih berat yang menghasilkan lebih banyak bahan bakar residual,” kata responden survei.

Dua dari lima responden memperkirakan, OSP minyak mentah Arab Heavy tetap tidak berubah pada September, sementara sebagian besar responden mengatakan OSP September Arab Medium dapat turun 20-40 sen per barel.

OSP mentah Arab Saudi biasanya dirilis sekitar tanggal lima setiap bulan, dan menetapkan tren untuk harga Iran, Kuwait, dan Irak, memengaruhi lebih dari 12 juta barel per hari (bpd) minyak mentah yang dikirim ke Asia.

Raksasa minyak negara Saudi Aramco menetapkan harga minyak mentah berdasarkan rekomendasi dari pelanggan, dan setelah menghitung perubahan nilai minyaknya selama sebulan terakhir, berdasarkan hasil dan harga produk. Pejabat Saudi Aramco sebagai kebijakan tidak mengomentari OSP bulanan kerajaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper