Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dikabarkan bakal masuk ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) indeks. Saham lain yang juga disebut-sebut masuk MSCI adalah PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS).
Kabar itu muncul di pasar, setelah dilakukan penelahaan ulang atau review atas konstituen indeks dan diperkirakan diumumkan pekan depan. Dalam MSCI Indeks, selain Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya, tiga negara maju juga tergabung yakni Hong Kong, Jepang dan Singapura.
Analis PT Panin Sekuritas Tbk William Hartanto menilai, jika saham Lippo Karawaci masuk MSCI, tentu saja menjadi salah satu sentimen positif dan bisa memberi efek dorong bagi para investor maupun pelaku pasar untuk mengoleksi saham.
Hal itu sekaligus memberi pesan bahwa dari sisi kinerja perusahaan sangat kuat. Kata William, selama ini, saham-saham yang masuk ke MSCI selalu mengalami kenaikan signifikan.
“Saham-saham yang memiliki likuiditas baik selalu menjadi pilihan mereka. Kinerja fundamental perusahaan tersebut juga diperhatikan,” kata William, dalam keterangan tertulis, Kamis (1/8).
Jika LPKR benar-benar masuk MSCI, maka lukuiditas LPKR bakal kian besar. Apalagi sebelumnya LPKR telah berhasil meraup dana segar US$787 juta, atau setara Rp11,2 triliun dari right issue.
Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham LPKR menguat 0,71 persen ke posisi Rp282, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 19,99 triliun. William merekomendasikan buy saham LPKR dengan target harga akhir tahun ini sebesar Rp350.
Sebelumnya, CEO LPKR John Riady menyebut banyaknya investor asing yang tertarik dengan rights issue Lippo Karawaci menunjukan kepercayaan global yang makin tinggi terhadap perekonomian nasional.
“Investasi masuk ke Indonesia tentu saja sangat positif karena turut menggerakkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesempatan bagi industri terkait untuk ikut maju. Lippo Karawaci berbahagia dapat membantu pemerintah agar arus investasi ke dalam negeri semakin meningkat,” kata John Riady Juli lalu.
Kabar positif terhadap LPKR, sejalan dengan rencana perusahaan yang akan menggunakan dana segar untuk pengembangan berbagai proyek properti.
Untuk diketahui, terakhir kali MSCI merilis komposisi saham hasil tinjauan ulang yang masuk ke dalam daftar konstituen indeks MSCI Equity pada 14 Mei 2019. Komposisi ini pun mulai diterapkan pada perdagangan 28 Mei 2019.
Sesuai rencana, tim riset MSCI akan kembali mengumumkan tinjauan ulang yang dilakukan setiap kuartal pada 12 Agustus 2019, dengan tanggal efektif 2 September 2019.