Bisnis.com, JAKARTA -- PT Barito Pacific Tbk. memperoleh restu pemegang saham terhadap rencana stock split saham perseroan dengan perbandingan 1:5 dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada Jumat (19/7/2019). Bagaimana prospek sahamnya?
Kepala Riset Narada Asset Management Kiswoyo Adi Joe mengatakan saham emiten berkode BRPT itu makin menarik karena likuiditas bertambah setelah stock split. Dia memproyeksikan harga wajar saham BRPT berada di level Rp4.000.
"Karena harga sahamnya lebih murah, sehingga lebih banyak bisa beli," tutur Kiswoyo, Jumat (19/7).
Penguatan harga saham BRPT juga bakal ditopang oleh kinerja perusahaan. Menurutnya, kinerja BRPT memiliki prospek cerah yang berasal dari bisnis entitas anak, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. dan Star Energy.
"Bicara bisnis tidak ada matinya. Pertama, petrokimia dari Chandra Asri. Dengan kapasitas produksi 100 persen, tetapi impor masih besar. Kedua, bisnis geotermal sudah beroperasi," lanjut Kiswoyo.
Namun, fluktuasi harga minyak bumi menjadi tantangan bagi Chandra Asri. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2019, perseroan melaporkan pendapatan US$679,24 juta, turun 17,82 persen dari US$826,52 juta pada periode yang sama tahun lalu. Adapun laba bersih yang dibukukan sebesar US$5,8 juta pada kuartal I/2019, anjlok 80,4 persen dari sebelumnya US$29,59 juta.
Baca Juga