Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten logistik PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. meraup dana segar senilai Rp30,30 miliar lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering) pada Senin (1/7/2019).
Perseroan yang mendapatkan sandi saham KJEN tersebut menjadi perusahaan tercatat ke-18 yang mendaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan masuk ke kategori Efek Syariah.
Adapun, selama masa penawaran umum pada periode 21--24 Juni 2019, KJEN mengalami oversubscribe sebanyak 4,58 kali dengan harga penawaran Rp202 per lembar saham. Perseroan melepas 30% saham baru dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Baca Juga
"Dengan oversubscribe 4,58 kali dari nilai total saham yang ditawarkan membuktikan bahwa publik memiliki kepercayaan yang tinggi kepada kami, mengingat makin maraknya bisnis e-commerce di era industrialisasi 4.0," kata Direktur Utama Krida Jaringan Nusantara Dewi Prasetyaningsih di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (1/7/2019).
Lebih lanjut, KJEN menargetkan untuk memiliki 1.000 gerai pengiriman pada 2020 melalui kerjasama dan kemitraan yang didukung oleh jaringan infrastruktur logistik dan backend teknologi informasi.
Sementara itu, seluruh dana IPO disebut bakal digunakan untuk membeli tanah seluas 1.047 meter persegi dan bangunan 5.529 meter persegi di Jalan Kramat VI, Jakarta. Adapun tanah dan bangunan teresbut akan dijadikan kantor pusat perseroan dan memberikan fasilitas penunjang aktivitas operasional perseroan.