Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buana Lintas Lautan (BULL) akan Tambah 8 Kapal Tahun ini

PT Buana Lintas Lautan Tbk. akan menambah 8 unit kapal baru pada tahun ini dengan anggaran senilai Rp1,5 triliun.
 Pekerja melintasi layar monitor bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pekerja melintasi layar monitor bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA — PT Buana Lintas Lautan Tbk. akan menambah 8 unit kapal baru pada tahun ini dengan anggaran senilai Rp1,5 triliun.

Direktur Utama Buana Lintas Lautan Wong Kevin mengatakan bahwa penambahan armada tersebut guna meningkatkan armada dan kinerja perseroan lebih dari 50%—60%.

Dia mengatakan bahwa perseroan akan menggunakan dana belanja modal untuk merealisasikan rencana tersebut.

“Target investasi Rp1 triliun—Rp1,5 triliun, yang didapat dari rights issue, arus kas dan pinjaman,” ujarnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.

Dalam perkembangannya yang terbaru, pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar perseroan pada Jumat (28/6/19), emiten berkode saham BULL tersebut memutuskan untuk tidak membagikan dividen atas laba bersih pada 2018.

Adapun, pada 2018, BULL mengantongi pendapatan US$85,43 juta, meningkat 31,2% dari 2017 yakni US$65,09 juta.

Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$13,51 juta, tumbuh 58,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$8,54 juta.

“Tidak bagi dividen, karena butuh investasi untuk 8 kapal,” jelasnya.

Adapun hingga semester I/2019, perseroan telah merealisasikan empat unit kapal yakni Explorindo I, Petrosamudra, Petrogaruda, dan Bull Damai I. Dengan demikian BULL telah memiliki 21 unit kapal.

Dia menjelaskan bahwa empat kapal lainnya akan didatangkan pada sisa tahun ini. “Delapan unit kapal tersebut untuk pengangkutan migas,” ungkapnya.

Sementara itu, dia menjelaskan bahwa untuk nilai kontrak perseroan pada tahun ini dinilai meningkat signifikan.

Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh kontrak, baik untuk jangka panjang, maupun untuk kontrak jangka pendek dalam bisnis pengangkutan migas.

“Pengangkutan migas memang porspek ke depannya sangat baik. Tahun lalu pendapatan dari kontrak baru meningkat sekitar 60%, tahun ini kami perkirakan di atas 90%,” imbuhnya.

Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk menggarap bisnis pengangkutan kapal batu bara pada tahun ini.

“Kemungkinan itu masih terbuka karena kami sedang mempersiapkan beberapa action,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper