Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dari pelemahannya bersama dengan nilai tukar rupiah, sehari setelah aksi unjuk rasa massa menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019.
Padahal, rata-rata bursa saham global tetap berada di bawah tekanan konfrontasi perdagangan yang berlarut-larut antara China dan Amerika Serikat (AS).
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini, Kamis (23/5/2019):
Pemerintah Jaga Stabilitas tanpa Kompromi, IHSG Tembus 6.000 Lagi
IHSG mulai rebound ke zona hijau dengan dibuka naik tipis 0,07 persen atau 4,40 poin di level 5.944,03. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 5.942,17 – 6.044,57.
Seluruh sembilan sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin infrastruktur (+2,81 persen), finansial (+2,08 persen), dan industri dasar (+1,80 persen).
Dari 633 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 294 saham menguat, 135 saham melemah, dan 204 saham stagnan.
Nilai tukar rupiah berhasil ditutup menguat 45 poin atau 0,31 persen di level Rp14.480 per dolar AS, setelah melemah selama tiga hari beruntun sebelumnya.
Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau menguat 0,132 poin atau 0,13 persen ke level 98,173 per dolar AS pukul 19.15 WIB.
IHSG Sukses Rebound Saat Investor Asing Catat Net Sell
Investor asing kembali melepaskan saham dan mencatatkan net sell pada perdagangan hari ini, setelah membukukan net buy pada perdagangan hari sebelumnya.
Investor asing membukukan aksi beli sekitar 763,64 juta lembar saham senilai Rp2,9 triliun. Adapun aksi jual oleh investor asing tercatat 1,07 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,44 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp8,39 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 12,79 miliar lembar saham.
Tensi AS-China masih Panas, Bursa Global Melemah
Bursa Eropa dan indeks futures Amerika Serikat (AS) melemah bersama bursa Asia, di tengah eskalasi ketegangan perdagangan antara AS dan China.
Indeks MSCI untuk kawasan Asia telah membukukan penurunan 6 persen sejak Presiden AS Donald Trump berjanji akan meningkatkan tarif terhadap impor China pada awal bulan ini.
Pada umumnya, aset-aset berisiko tetap berada di bawah tekanan dan tidak mengalami permintaan ketika investor mencermati konfrontasi perdagangan yang berlarut-larut antara China dan AS.
Pergerakan Harga Emas Comex dan Antam
Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2019 terpantau naik 3,90 poin atau 0,31 persen ke level US$1.278,10 per troy ounce pukul 19.15 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, harga emas bergerak di level 1.272,10-1.278,50.
Sementara itu, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta stagnan di Rp662.000 per gram. Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga stagnan di Rp587.000 per gram.
China Hujan Deras, Harga Karet Tambah Kendur
Harga karet di bursa Tokyo dan Shanghai memperpanjang pelemahannya pada perdagangan hari ini, akibat tertekan perkiraan hujan lebat yang akan mengakhiri gangguan produksi di China.
“Hujan lebat diperkirakan akan terjadi di beberapa daerah penanaman karet di China dan Thailand. Hal ini memberi tekanan pada harga,” ujar Gu Jiong, seorang analis di Yutaka Shoji.