Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen permen Yupi, PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) berencana membagikan dividen senilai Rp503,29 miliar kepada para pemegang sahamnya. Keputusan itu diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan YUPI pada Rabu (25/6/2025).
Dalam rapat tersebut, pembahasan mengenai rencana penggunaan laba bersih menjadi salah satu mata acara. Dengan jumlah dividen mencapai setengah triliun, nantinya para pemegang saham akan mendapatkan Rp58,90257 per lembar.
”Menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2024 sebesar Rp503.292.361.472,00 atau sebesar 80% dari laba bersih perseroan tahun buku 2024,” kata manajemen YUPI dalam suratnya kepada Bursa, Senin (30/6/2025).
Adapun sepanjang 2024, YUPI mencatatkan penyusutan pendapatan sebesar 2,94% year-on-year (YoY menjadi Rp3,04 triliun pada 2024 dari Rp3,13 triliun pada 2023. Akan tetapi, YUPI mencatatkan laba usaha yang terapresiasi 8,67% YoY menjadi Rp771,52 miliar pada 2024 dari Rp709,93 miliar pada 2023.
Dengan begitu, YUPI mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih yang meningkat 12,39% YoY menjadi Rp629,10 miliar pada 2024 dari Rp559,74 miliar pada 2023.
Setelah mayoritas laba bersih dibagikan sebagai dividen oleh YUPI, sebesar Rp82,88 miliar akan disisihkan perseroan sebagai dana cadangan. Sementara itu, sisanya sekitar Rp42,92 miliar akan dibukukan perseroan sebagai laba ditahan guna penambahan modal kerja.
Merujuk prospektus initial public offering (IPO) Yupi Indo Jelly Gum, manajemen perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen kepada seluruh pemegang saham perseroan hingga 80% dari laba bersih.
Penentuan pembagian dividen didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku telah seluruhnya dipenuhi dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan sebaliknya berdasarkan Anggaran Dasar.
“Dividen yang akan dibagikan perseroan akan dibayarkan dalam bentuk tunai dan dalam mata uang rupiah.”
YUPI melantai di Bursa Efek Indonesia pada 25 Maret 2025. Melalui IPO, perusahaan permen kenyal terbesar di Indonesia itu melepas sebesar 854.448.900 saham atau setara dengan 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Perusahaan menetapkan harga IPO sebesar Rp2.390 per saham, sehingga total dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini mencapai Rp2,042 triliun. Jumlah itu terdiri atas Rp612,69 miliar penawaran umum atas saham baru yang masuk ke kocek YUPI dan Rp1,42 triliun dari penawaran umum atas saham divestasi PT Sweets Indonesia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.