Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Waspadai Peningkatan Produksi OPEC+, Harga Minyak Mentah Terkoreksi

Harga minyak dunia melemah seiring dengan meredanya ketegangan di Timur Tengah dan ekspektasi peningkatan produksi oleh OPEC+ pada Agustus mendatang.
Tangki penyimpanan minyak di Midland, Texas, AS, pada hari Kamis, 3 Oktober 2024./Bloomberg-Anthony Prieto
Tangki penyimpanan minyak di Midland, Texas, AS, pada hari Kamis, 3 Oktober 2024./Bloomberg-Anthony Prieto

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak dunia melemah seiring dengan meredanya ketegangan di Timur Tengah dan ekspektasi peningkatan produksi oleh OPEC+ pada Agustus mendatang.

Melansir Reuters pada Selasa (1/7/2025), harga minyak berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Agustus yang habis tempo pada Senin, ditutup turun 16 sen atau 0,2% ke level US$67,61 per barel. Sementara itu, kontrak yang lebih aktif untuk September ditutup pada US$66,74. 

Adapun, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) AS turun 41 sen atau 0,6% ke posisi US$65,11 per barel.

Meski begitu, baik harga Brent maupun WTI mencatat kenaikan bulanan kedua secara berturut-turut, masing-masing naik sekitar 6% dan 7%. Namun, pekan lalu menjadi periode terburuk sejak Maret 2023 bagi kedua harga minyak tersebut.

Harga minyak sempat melonjak di atas US$80 per barel saat pecah perang 12 hari antara Israel dan Iran pada 13 Juni lalu, sebelum kembali terkoreksi ke kisaran US$67 seiring tercapainya gencatan senjata.

John Kilduff, mitra di Again Capital menuturkan, gencatan senjata yang dengan cepat direkayasa tampaknya cukup stabil, sehingga premi risiko pasokan yang sempat terbentuk terus terkikis dengan cepat. 

Di sisi lain, produksi minyak mentah AS mencapai rekor tertinggi baru sebesar 13,47 juta barel per hari (bph) pada April, naik dari 13,45 juta bph pada Maret. Data tersebut dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) melalui laporan Petroleum Supply Monthly.

Kilduff menilai lonjakan produksi AS turut menekan sentimen pasar minyak pada awal pekan ini.

OPEC+ Bersiap Genjot Produksi 

Sementara itu, empat sumber OPEC+ yang dikutip Reuters menyebut, kelompok produsen minyak tersebut bersiap menambah produksi sebesar 411.000 bph pada Agustus, setelah sebelumnya menaikkan kuota pada Mei, Juni, dan Juli.

Jika terealisasi, total tambahan pasokan dari OPEC+ sepanjang tahun ini akan mencapai 1,78 juta bph atau lebih dari 1,5% dari total permintaan global.

“Saya melihat tekanan pasokan ini masih belum sepenuhnya dihargai oleh pasar, sehingga membuat harga minyak mentah rentan terhadap pelemahan lebih lanjut,” ujar Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank.

OPEC+ dijadwalkan akan menggelar pertemuan lanjutan pada 6 Juli untuk membahas arah kebijakan pasokan ke depan.

Meski produksi meningkat, sejumlah analis menilai kondisi pasar minyak masih relatif ketat. Analis UBS Giovanni Staunovo menyebut, beberapa negara OPEC seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab hanya menaikkan produksi secara terbatas, di bawah kuota yang diizinkan.

Survei Reuters menunjukkan, produksi OPEC pada Mei memang mengalami kenaikan, tetapi dibatasi oleh pemangkasan dari negara-negara yang sebelumnya telah melebihi batas kuota.

Sementara itu, Kazakhstan diperkirakan akan melampaui proyeksi produksi minyak tahunannya sekitar 2% setelah peningkatan output di ladang minyak Laut Kaspia miliknya. Perkiraan ini didasarkan pada data perusahaan energi milik negara, KazMunayGaz.

Survei terhadap 40 ekonom dan analis yang dilakukan Reuters pada Juni memperkirakan rata-rata harga Brent pada 2025 akan mencapai US$67,86 per barel, naik dari proyeksi bulan Mei sebesar US$66,98. 

Sementara itu, harga rata-rata minyak WTI diperkirakan di level US$64,51 per barel, meningkat dari estimasi sebelumnya US$63,35.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper