Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Menghijau Didorong Saham BBCA, BRPT, hingga CUAN

IHSG ditutup menguat pada awal pekan ini, Senin (30/6/2025). IHSG ditutup naik 0,44% dengan penguatan saham BBCA, BRPT, hingga CUAN.
Investor mengamati layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (Rabu (7/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (Rabu (7/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA  — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat pada awal pekan ini, Senin (30/6/2025). IHSG ditutup naik 0,44% dengan penguatan saham BBCA, BRPT, hingga CUAN.

Berdasarkan data RTI Infokom pada pukul 16.00 WIB, IHSG berada pada posisi 6.927,67 atau naik 0,44%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.876-6.949.

Tercatat, 357 saham menguat, 228 saham melemah, dan 205 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau naik ke posisi Rp12.207 triliun.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai Rp1,6 triliun. Saham BBCA ditutup menguat 0,29% ke level Rp8.675.

Sementara itu, saham lainnya seperti ANTM tercatat menguat 3,40% ke level Rp3.040 sore ini. Saham ANTM menjadi salah satu saham yang juga aktif diperdagangkan dengan nilai Rp788,2 miliar.

Saham lain yang juga menguat sore ini adalah saham milik Prajogo Pangestu, yaitu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN). Saham BRPT naik 4,08% ke level Rp1.660 dan saham CUAN menguat 5,66% ke level Rp12.600 pada penutupan perdagangan sore ini.

Di sisi lain, saham big banks pelat merah, BMRI dan BBRI tercatat turun ke zona merah sore ini. Saham BMRI melemah 2,89% ke level Rp4.880 dan saham BBRI turun 2,35% ke level Rp3.740 per saham pada penutupan hari ini.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan indeks IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, di topang harapan kesepakatan dagang dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mendukung prospek pemangkasan suku bunga The Fed

AS dan China mencapai konsensus untuk mengklarifikasi aspek-aspek utama kerangka kerja perdagangan mereka. Berdasarkan perjanjian tersebut, Negeri Tirai Bambu ini akan menyederhanakan persetujuan untuk aplikasi ekspor barang-barang yang dikendalikan, sementara AS akan mencabut beberapa tindakan pembatasan. 

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan fleksibilitas menjelang batas waktu tarif 9 Juli 2025. 

Namun, pelaku pasar tetap berhati-hati karena pesan yang beragam dari pemerintah AS terus menciptakan ketidakpastian mengenai negara mana yang hampir menyelesaikan kesepakatan perdagangan dan negosiasi mana yang masih terhenti. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper