Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina NRE Kuasai 20% Saham CREC, Investasi US$120 Juta

BPI Danantara Indonesia akan memberikan investasi sekitar US$120 juta atau Rp1,9 triliun untuk proyek PT Pertamina NRE.
CIO BPI Danantara Pandu Sjahrir ditemui di Gedung BEI, Senin (14/4/2025)./Jibi-Dionisio Damara
CIO BPI Danantara Pandu Sjahrir ditemui di Gedung BEI, Senin (14/4/2025)./Jibi-Dionisio Damara

Bisnis.com, JAKARTA – Kelompok usaha milik PT Pertamina (Persero), PT Pertamina New & Renewable Energy menandatangani kerja sama dengan korporasi asal Filipina Citicore Renewable Energy Corporation (CREC).

Kerja sama mencakup share subscription agreement atau perjanjian pengambilan bagian saham baru senilai US$120 juta. Dengan kerja sama itu menandai kepemilikan Pertamina NRE atas 20% saham CREC.

Nilai investasi itu setara sekitar Rp1,9 triliun (asumsi kurs Rp16.230,21 per dolar AS).

Menurut CEO Pertamina NRE John Arnis, kerja sama strategis tersebut menjadi milestone tidak saja bagi Pertamina NRE dan CREC tapi juga bagi Indonesia dan Filipina.

"Bagi Pertamina NRE, kerja sama ini akan meningkatkan portofolio energi hijau sekaligus pertukaran pengetahuan serta teknologi untuk meningkatkan kapabilitas dalam pengembangan energi hijau," katanya melalui keterangan resmi.

Adapun bagi Indonesia, kerja sama tersebut akan saling membuka peluang lebih luas keduanya untuk investasi mempercepat pengembangan energi terbarukan sesuai dengan Asta Cita pemerintah 

Sementara itu, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengatakan bahwa nilai investasi untuk anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut telah disepakati beberapa waktu lalu.

Pandu Sjahrir turut menyampaikan apresiasi atas kerja sama ini.

“Selamat kepada Pertamina NRE dan CREC atas capaian strategis dalam upaya meningkatkan bisnis hijau," katanya.

Danantara, katanya, akan terus memperluas portofolio energi hijau sekaligus melakukan pertukaran pengetahuan serta teknologi untuk meningkatkan kapabilitas dalam pengembangan energi hijau.

Danantara sebelumnya juga telah mengucurkan investasi ke anak usaha Pertamina lainnya.

Danantara telah bertemu dengan jajaran direksi PGEO untuk membahas pengembangan energi panas bumi hingga 3 GW.

CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menyatakan bahwa pihaknya bakal meneken Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) untuk proyek-proyek prioritas PGEO agar dapat segera masuk pipeline eksekusi investasi.

“Ini merupakan langkah penting dalam mempercepat transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan,” tulisnya dalam unggahan Instagram @rosanroeslani.

Berdasarkan catatan Bisnis, Direktur Utama PGEO Julfi Hadi berharap BPI Danantara bakal melirik sejumlah proyek pengembangan perseroan sebagai target investasi mendatang. 

Julfi mengatakan perseroannya memiliki sejumlah aset operasi dan pengembangan yang menarik saat ini. Di sisi lain, kondisi bisnis pengembangan pembangkit panas bumi belakangan telah membaik. 

“PGEO mengharapkan proyek ini akan dilirik oleh bapak-bapak yang ada di Danantara,” kata Julfi saat temu media full year result 2024 di Jakarta, Rabu (26/3/2025).

Lebih lagi, Julfi menambahkan, perekonomian sejumlah proyek panas bumi saat ini dinilai makin menguntungkan untuk perseroan. 

“Dengan insentif yang sudah dikerjakan pemerintah, mulai dari risikonya, percepatan dan capex-nya ini menjadi sangat strategis lah apalagi baseload,” katanya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper