Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2019) ada potensi bagi harga surat utang negara atau SUN untuk menguat meski terbatas.
Dhian Karyantono, analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa proyeksi penguatan harga SUN pada hari ini, didasarkan pada kemungkinan naiknya minat investor dalam lelang SUN hari ini yang tercermin dari kenaikan level incoming bids dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya.
Tingkat incoming bids pada lelang SUN hari ini, diproyeksi mencapai Rp40 triliun – Rp60 triliun yang utamanya dipicu oleh turunnya ketidakpastian yang disebabkan oleh momen politik di tahun ini dan meningkatnya likuiditas pasca jatuh tempo SUN FR0069 (15 April 2019).
Meski demikian, pergerakan SUN di awal perdagangan tampaknya cenderung terbatas seiring dengan masih besarnya tekanan dari Indeks dolar AS yang saat ini cenderung meningkat di kisaran 97,35 poin (sebelumnya di kisaran 97,28 poin).
Tingginya minat investor terhadap mata uang safe haven dolar AS salah satunya dipicu oleh tragedi bom Sri Lanka yang menjadi salah satu penyebab depresiasi mata uang negara-negara Asia terhadap dolar AS, termasuk nilai tukar rupiah, pada perdagangan kemarin.
Selain itu, sentimen negatif bagi harga SUN juga didorong oleh tren kenaikan harga minyak mentah dunia yang saat ini telah menyentuh level US$65,78 per barel (kategori WTI) atau level tertinggi sejak akhir Oktober tahun lalu. Kenaikan harga minyak mentah tersebut, bisa menjadi salah satu sinyal kenaikan yield SUN pada bulan depan.
Dengan demikian, harga SUN pada perdagangan hari ini secara umum diprediksi menguat terbatas (dibandingkan dengan hari sebelumnya) utamanya pasca lelang SUN.
Untuk trading jangka pendek, Dhian masih merekomendasikan investor untuk fokus pada perdagangan SUN seri benchmark FR0077, FR0078, dan FR0068 dengan aksi hold hingga buy hari ini.
Hal tersebut, selain didasarkan pada proyeksi kenaikan harga SUN secara terbatas hari ini juga didasarkan pada proyeksi kembali naiknya harga SUN esok hari yang didorong oleh turunnya Indeks dolar AS.
Turunnya indeks dolar dipicu oleh kemungkinan membaiknya data Indeks Keyakinan Konsumen Kawasan Euro di tengah negatifnya pertumbuhan penjualan rumah baru AS secara bulanan.
"Sementara itu, untuk trading jangka panjang di pasar sekunder, kami masih merekomendasikan investor untuk aksi buy FR0059, FR0058, FR0065, FR0075, FR0079, dan FR0076," katanya dalam riset harian, Selasa (23/4/2019).
Dhian juga menyarankan investor untuk berpartisipasi dalam lelang SUN hari ini dengan rekomendasi seri SUN benchmark FR0077, FR0078, FR0068, dan FR0079. Berikut ini proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:
FR0063 (15 Mei 2023): 95,15 (7,02%) - 95,50 (6,91%)
FR0077 (15 Mei 2024): 104,15 (7,13%) - 104,60 (7,03%)
FR0064 (15 Mei 2028): 90,30 (7,63%) - 90,75 (7,55%)
FR0078 (15 Mei 2029): 104,35 (7,62%) - 105,00 (7,53%)
FR0065 (15 Mei 2033): 87,80 (8,09%) - 88,35 (8,02%)
FR0068 (15 Maret 2034): 102,45 (8,09%) - 103,20 (8,00%)
FR0075 (15 Mei 2038): 93,60 (8,17%) - 94,20 (8,10%)
FR0079 (15 April 2039): 101,80 (8,19%) - 102,50 (8,12%)