Bisnis.com,JAKARTA — Pembangunan fasilitas pengolahan mineral emas berkapasitas 500 ton per hari, Ciemas Gold Project, milik PT Renuka Coalindo Tbk. sudah mencapai 80% dan ditargetkan rampung Juni 2019.
Corporate Secretary Renuka Coalindo Mohammad Noor Syahriel mengungkapkan pembangunan fasilitas-fasilitas pengolahan utama di Ciemas Gold Project telah rampung. Saat ini, tinggal dilakukan pembangunan fasilitas infrastruktur pendukung.
“[Progresnya] kira-kira hampir 80%. Kami berharap [rampung Juni 2019] demikian,” jelasnya kepada Bisnis.com, Jumat (12/4/2019).
Dia memproyeksikan Ciemas Gold Project akan memulai commercial operation date (COD) pada semester II/2019. Kapasitas produksi mencapai 500 ton per hari. “Rencananya akan ditingkatkan menjadi 1.500 ton per hari pada 2022,” jelasnya.
Renuka Coalindo melaporkan pengambilalihan oleh Wilton Resources Holding Pte. Ltd. (WRH) sehubungan kedudukannya sebagai pembeli siaga yang telah menjalankan perannya dalam Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.
Dari situ, WRH memperoleh kepemilikan atas 15,064 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham. Dengan demikian, total dana yang dikeluarkan senilai Rp3,766 triliun.
Rights issue itu menjadi pintu masuk WRH untuk masuk ke SQMI. Namun, transaksi itu dilakukan dengan skema inbreng (non-tunai) dengan saham PT Wilton Investment (WI).
Dengan masuknya WI di bawah SQMI, perseroan secara langsung menjadi pemilik dari PT Wilton Wahana Indonesia (WWI) serta PT Liektucha Ciemas (LTC). Keduanya menguasai konsesi pertambangan emas seluas lebih dari 3.000 hektare (Ha) di Sukabumi, Jawa Barat.