1. BEI Sebut Traveloka Berminat IPO
Bursa Efek Indonesia menyampaikan telah bertemu dengan Traveloka untuk mengajak unicorn tersebut masuk ke pasar modal.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, pihaknya telah bertemu dengan Traveloka dan membicarakan rencana perusahaan rintisan itu untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO).
Baca selengkapnya di sini.
2. Pipeline IPO: BEI Kantongi Mandat 21 Calon Emiten
Sebanyak 21 calon emiten siap melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia atau IDX.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, per Rabu (10/4/2019), sudah ada 8 emiten baru yang mencatatkan sahamnya di BEI.
Baca selengkapnya di sini.
3. Terbitkan MTN Rp300 Miliar, Hartadinata Abadi (HRTA) Ingin Miliki 100 Toko Emas
miten produsen perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. menargetkan dapat menuntaskan penerbitan instrumen medium term notes (MTN) senilai Rp300 miliar pada April 2019 untuk mendukung kebutuhan dana ekspansi gerai perseroan.
Sandra Sunanto, Direktur Utama Hartadinata Abadi, mengatakan bahwa perseroan menargetkan dapat meningkatkan jumlah gerai perseroan dari saat ini sebanyak 33 gerai menjadi 100 gerai dalam 2 tahun ke depan.
Baca selengkapnya di sini.
4. Jelang Pemilu, Bank Commonwealth Rekomendasikan Reksa Dana Saham
Bank Commonwealth masih merekomendasikan reksa dana saham sebagai pilihan investasi utama pada April ini karena potensi imbal hasilnya yang lebih menarik dibandingkan dengan reksa dana lainnya.
Adapun, pasar saham Indonesia tercatat mengalami kenaikan Maret 2019 sebesar 0,39% setelah sebelumnya terkoreksi pada Februari 2019.
Baca selengkapnya di sini.
5. PP Properti (PPRO) Siap Bagikan Dividen Rp94 Miliar
Rapat umum pemegang saham tahunan PT PP Properti Tbk. (PPRO) memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp94 miliar atau 20% dari laba bersih 2019.
Sepanjang 2018, PPRO membukukan laba bersih senilau Rp471 miliar atau naik 6,08% dibandingkan 2017 sebesar Rp444 miliar. Penaikan laba ini ditopang oleh peningkatan marketing sales yang meningkat 13% menjadi sebesar Rp3,48 triliun dari tahun 2017 sebesar Rp3,01 triliun.
Baca selengkapnya di sini.