Bisnis.com, JAKARTA—Rapat umum pemegang saham tahunan PT PP Properti Tbk. (PPRO) memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp94 miliar atau 20% dari laba bersih 2019.
Sepanjang 2018, PPRO membukukan laba bersih senilau Rp471 miliar atau naik 6,08% dibandingkan 2017 sebesar Rp444 miliar. Penaikan laba ini ditopang oleh peningkatan marketing sales yang meningkat 13% menjadi sebesar Rp3,48 triliun dari tahun 2017 sebesar Rp3,01 triliun.
“Para Pemegang saham telah menyetujui Pembagian dividen sebesar 20% dari laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp94 miliar,” ungkap Direktur Keuangan PPRO Indaryanto, Rabu (10/4/2019).
Dengan demikian, dividen yang dibagikan per saham senilau Rp1,52 per saham. Adapun dividen bakal dibagikan pada 10 Mei 2019.
Selain memutuskan pembagian dividen, RUPST juga menyetujui perubahan pengurus PPRO dengan mengangkat Abdul Haris Tatang sebagai Komisaris Utama dan Graha Yudha Andarano Putra Pratama sebagai Komisaris Independen.
Taufik Hidayat, Direktur Utama PPRO menambahkan, kontribusi kenaikan marketing sales pada 2018 berasal dari antara lain dari Proyek Grand Shamaya - Surabaya sebesar 30%, Grand Dharmahusada Lagoon - Surabaya sebesar 18%, Westown View - Surabaya sebesar 15%, Grand Sungkono Lagoon - Surabaya sebesar 13%, Grand Kamala Lagoon - Kalimalang sebesar 6%, dan proyek- proyek realti serta komersial lainnya.
Baca Juga
“Marketing sales yang di raih PP Properti telah membuktikan kinerja yang tetap tumbuh positif, meskipun banyaknya tantangan di Industri Properti pada tahun 2018,” ujar Taufik.
Pada 2019, PPRO menargetkan pertumbuhan marketing sales sekitar 20%, diikuti dengan pendapatan yang akan meningkat sekitar 17% dan laba bersih ditargetkan meningkat sekitar 18%. Selain itu, untuk produk properti di unit komersial dan hospitality akan ada kontribusi tambahan dari hotel yang baru beroperasi pada 2018 yakni, Prime Park Pekanbaru dan Palm Park hotel Surabaya.
Menurutnya, kunci utama keberhasilan perusahaan untuk tetap tumbuh di tengah situasi yang penuh tantangan dilakukan melalui beberapa strategi besar, yaitu fokus pengembangan lahan yang telah dimiliki perseroan dengan tetap fokus pada kelas menengah di daerah yang minat belinya tinggi, secara selektif masuk ke pasar kelas atas, inovasi produk melalui berbagai terobosan, serta pengembangan transformasi digital pada operasi dan bisnis Perusahaan.
Dengan upaya tersebut, manajemen PPRO yakin kinerja positif yang telah dicapai dapat dipertahankan di masa mendatang. Apalagi, situasi perekonomian terus membaik sehingga dapat memacu permintaan terhadap produk properti perseroan yang unik dan inovatif.