Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia menjangkau level tertingginya sejak November pada perdagangan hari ini, Selasa (9/4/2019).
Hal itu dipicu oleh kekhawatiran terhadap ekspor dari Libya yang dilanda perang memicu ketatnya pasar, dengan pasokan global yang sudah terpukul oleh pengurangan produksi OPEC dan sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 11.23 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate menguat 0,23% atau 0,15 poin ke posisi US$64,55 per barel. Kemudian, harga minyak Brent juga menguat 0,14% atau 0,10 poin ke posisi US$71,20 per barel.
Harga minyak Brent menyentuh level tertingginya sejak November pada level US$71,34 per barel. Sementara itu, harga minyak WTI mencapai level tertingginya pada November di harga US$64,77 per barel.
“Pertempuran baru di Libya, telah membuat minyak Brent menembus di atas level US$70 per barel,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/4/2019).
Libya merupakan penyuplai signifikan minyak ke Eropa, memproduksi sekitar 1,1 juta barel per hari pada Maret lalu.
Hansen mengatakan, pertempuran di Libya menambah ketegangan pasar minyak, yang telah diperketat tahun ini oleh sanksi AS terhadap iran dan Venezuela. Selain itu, pemotongan pasokan yang dipimpin oleh OPEC. Akibatnya, harga berjangka minyak mentah Brent dan WTI telah naik, masing-masing sebesar 41% dan 31% sejak awal tahun.
Sebuah pesawat tempur dilaporkan telah menyerang satu-satunya bandara Tripoli yang berfungsi, Senin (8//2019), ketika Pasukan Nasional Libya timur maju ke ibu kota Libya. Mereka mengabaikan permintaan internasional untuk gencatan senjata dalam siklus perang terbaru, sejak Muammar Gaddafi jatuh pada 2011.