Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Heboh #SaratogaDown, Ini Penyebab Kerugian Perusahaan Sandiaga

Tagar #Saratogadown menjadi trending topic di twitter karena perusahaan Sandiaga itu mengalami kerugian. Apa yang menyebabkan perusahaan Sandiaga itu merugi?
VP Business Development PT Saratoga Investama Sedaya Chris Oey (dari kanan) bersama Chief Operating Officer Rumah Sakit Awal Bros Leona A. Kamali dan Direktur RS Awalbros Elizabeth MHKes saat menerima kunjungan tim Bisnis Indonesia di Rumah Sakit Awal Bros, Tangerang, Banten, Jumat (26/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
VP Business Development PT Saratoga Investama Sedaya Chris Oey (dari kanan) bersama Chief Operating Officer Rumah Sakit Awal Bros Leona A. Kamali dan Direktur RS Awalbros Elizabeth MHKes saat menerima kunjungan tim Bisnis Indonesia di Rumah Sakit Awal Bros, Tangerang, Banten, Jumat (26/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk., perusahaan milik Sandiaga Uno, mencatatkan rugi bersih Rp6,2 triliun, padahal pada 2017 emiten berkode SRTG itu untung Rp3,3 triliun. Apa yang menyebabkan Saratoga merugi?

Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya mengatakan, perseroan mengalami kerugian karena volatilitas dalam berinvestasi seperti, penurunan harga saham. Beberapa faktor eksternal lainnya yakni, tren kenaikan suku bunga, fluktuasi nilai tukar mata uang, serta harga komoditas yang turun menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Namun, kami tetap percaya harga saham bisa menyamai fundamental perusahaan,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Adapun, faktor eksternal itu memberikan dampak negatif terhadap portofolio investasi perseroan.

Sejumlah anak usaha yang dimiliki oleh Saratoga antara lain, PT Adaro Energy Tbk. dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.

Dalam setahun terakhir, harga saham Adaro memang sudah turun 33,82%. Pada perdagangan Kamis (28/3/2019) harga saham emiten berkode ADRO itu naik 0,37% menjadi Rp1.350 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp43,18 triliun dan P/E ratio sebesar 7,88 kali.

Lalu, harga saham Tower Bersama mencatatkan penurunan sebesar 30% dalam setahun terakhir. Pada perdagangan hari ini, emiten berkode TBIG itu mencatatkan penurunan sebesar 2,25% menjadi Rp3.910 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp17,76 triliun dan P/E Ratio sebesar 7,53 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Surya Rianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper