Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Ekonomi AS Menghantui, IHSG Tergelincir ke Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dari penguatannya dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (27/3/2019).
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dari penguatannya dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (27/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup turun 0,39% atau 25,26 poin di level 6.444,74, dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (26/3), IHSG mampu rebound dan berakhir menguat 0,92% atau 58,75 poin di level 6.470.

Sebelum berakhir terkoreksi, indeks sempat melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,16% atau 10,56 poin di level 6.480,56 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.443,97 – 6.485,43.

Tujuh dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin sektor industri dasar (-1,19%) dan tambang (-0,84%). Adapun sektor properti dan perdagangan masing-masing naik 0,46% dan 0,41%.

Dari 629 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 175 saham menguat, 209 saham melemah, dan 245 saham stagnan.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing turun 2,71% dan 4,11% menjadi penekan utama koreksi IHSG hari ini.

Investor asing pun kembali melepaskan saham dan membukukan aksi jual bersih. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, aksi jual bersih (net sell) tercatat Rp424,72 miliar pada perdagangan hari ini.

Indeks Bisnis-27 juga terpeleset ke wilayah negatif dan berakhir melorot 1,01% atau 5,76 poin di level 563,11, setelah mampu menguat 1,29% atau 7,22 poin dan ditutup di posisi 568,87 pada Selasa (26/3).

Sejumlah indeks saham lain di Asia terpantau turut berakhir di zona merah, di antaranya indeks FTSE Malay KLCI (-0,44%), indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,06%), dan indeks PSEi Filipina (-0,58%). 

Adapun indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup terkoreksi 0,52% dan 0,23%, setelah mampu berakhir melonjak 2,57% dan 2,15% masing-masing pada Selasa (26/3), sedangkan indeks Kospi Korea Selatan ditutup turun 0,15%.

Sebaliknya, bursa saham di China berhasil bangkit dari pelemahan yang dialami dua hari beruntun sebelumnya, setelah lesunya rilis data laba industri mendorong ekspektasi lebih banyak stimulus oleh pemerintah Negeri Tirai Bambu.  

Dilansir Reuters, investor berupaya mencermati pasar obligasi Amerika Serikat (AS) dan implikasinya terhadap negara adidaya tersebut. Laporan dari Amerika Serikat (AS) pada Selasa (26/3) menunjukkan menurunnya tingkat kepercayaan konsumen untuk keempat kalinya dalam lima bulan terakhir.

Selain itu, data perumahan menunjukkan penurunan aktivitas pembangunan rumah di AS lebih dari yang diperkirakan pada Februari. Hal ini kembali memicu kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan global.

Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik mencapai 2,432% dari level terendahnya dalam 15 bulan yang disentuh pada Senin (25/3) di 2,377%. Meski demikian, kurva imbal hasil tetap berinversi.

Inversi itu meresahkan investor ketakutan karena menjadi tanda-tanda resesi AS dalam waktu dekat, sekaligus memicu aksi jual di pasar saham global akhir pekan lalu.

“Meski pasar saat ini keluar dari keresahan yang ekstrem tentang kurva imbal hasil AS, tidak dapat disangkal bahwa data AS akhir-akhir ini tampak lemah, sehingga nyaris tidak menghilangkan kekhawatiran tentang prospek [ekonomi],” ujar Hirokazu Kabeya, kepala strategi global di Daiwa Securities.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah ditutup melemah 35 poin atau 0,25% di level Rp14.208 per dolar AS, setelah mampu rebound dan ditutup menguat 12 poin di posisi 14.173 pada Selasa (26/3).

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

BMRI

-2,71

CPIN

-4,11

HMSP

-1,05

ICBP

-3,93

INDF

-5,07

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

UNVR

+1,35

JSMR

+4,63

SMMA

+2,86

MAYA

+3,14

AMRT

+3,45

Sumber: Bloomberg

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper