Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emerging Market Terdampak Tensi India-Pakistan, IHSG Tergelincir

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disudahi di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (27/2/2019).
Karyawati bearktivitas di samping papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (27/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawati bearktivitas di samping papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (27/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disudahi di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (27/2/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,23% atau 15,27 poin di level 6.525,68 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (26/2), IHSG berakhir di level 6.540,95 dengan kenaikan 0,24% atau 15,59 poin.

IHSG mulai tergelincir ke zona merah dengan dibuka turun 0,14% atau 8,91 poin di level 6.532,04 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.499,81 – 6.539,28.

Tujuh dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin pertanian dan perdagangan yang masing-masing turun 1,34% dan 0,59%.

Adapun sektor properti dan industri dasar mampu berakhir di wilayah positif masing-masing dengan kenaikan 0,89% dan 0,03%.

Dari 628 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 178 saham menguat, 235 saham melemah, dan 215 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing turun 1,78% dan 1,95% menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG.

Indeks Bisnis-27 ikut tergelincir dan berakhir turun 0,34% atau 1,92 poin di level 570,84, setelah berakhir menguat 0,43% atau 2,48 poin di posisi 572,76 pada Selasa (26/2).

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara juga berakhir melemah, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,36%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,32%), dan indeks PSEi Filipina (-1,24%). 

Di Jepang, indeks Topix dan Nikkei 225 masing-masing ditutup naik 0,20% dan 0,50%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,37%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong turun tipis 0,05%.

Adapun dua indeks saham utama di China, Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing berakhir naik 0,42% dan turun 0,17%.

Seperti diberitakan Reuters, saham pasar negara berkembang (emerging market) turun pada perdagangan hari ini, ketika meningkatnya ketegangan perbatasan antara India dan Pakistan memukul sentimen aset berisiko.

Pakistan menyatakan telah menembak jatuh dua pesawat India, sehari setelah pesawat-pesawat tempur India menyerang sebuah target di wilayah Pakistan. Serangan ini terjadi kurang dari dua pekan setelah insiden bom mobil bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 40 polisi paramiliter India.

Indeks saham pasar berkembang MSCI pun turun 0,2%, sedangkan indeks acuan BSE India turun sebanyak 0,7%. Bursa saham di Pakistan bahkan merosot lebih dari 3% selama sesi perdagangan.

“Serangan India dan Pakistan satu sama lain memprihatinkan bagi kami sebagai investor dari perspektif Eropa, itu jelas,” ujar Morten Lund, seorang analis Nordea Markets. “Ada juga kekhawatiran tentang pemilu mendatang di India dan sektor perbankannya.”

Menurut Lund, situasi India-Pakistan dapat mempengaruhi pasar negara berkembang lainnya, terutama jika progres kesepakatan perdagangan AS-China melambat.

Sejalan dengan IHSG, rupiah tergelincir dan ditutup melemah 38 poin atau 0,27% di level Rp14.030 per dolar AS, setelah berakhir menguat 26 poin di posisi 13.992 pada Selasa (26/2).

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

BBRI

-1,78

UNVR

-1,95

BMRI

-1,03

INTP

-3,27

TLKM

-0,51

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

CPIN

+5,56

GGRM

+2,49

HMSP

+0,79

BCAP

+32,90

JSMR

+5,21

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper