Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) naik tipis pada perdagangan siang ini, Kamis (21/2/2019), pascarilis risalah rapat bank sentral AS Federal Reserve yang digelar bulan lalu.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia naik 0,03% atau 0,027 poin ke level 96,481 pada pukul 11.41 WIB.
Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka naik 0,04% atau 0,039 poin di level 96,501, berupaya bangkit dari pelemahan yang dibukukan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (20/2), indeks berakhir melemah 0,07% atau 0,066 poin di level 96,454.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks dolar bergerak di kisaran 96,460 – 96,580.
Seperti diberitakan Reuters, greenback naik setelah The Fed, dalam risalah rapat Januari, menyatakan bahwa ekonomi dan pasar tenaga kerja AS tetap kuat. Hal ini mendorong ekspektasi setidaknya satu kali kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
The Fed seakan mengecohi pasar setelah memperlihatkan komentar bernada dovish bulan lalu, yang diartikan luas sebagai tanda terhentinya siklus kenaikan suku bunga.
“Dolar menguat karena risalah rapat itu tampaknya telah menenangkan peserta pasar yang berpegang teguh pada pandangan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sekali lagi tahun ini,” ujar Daisuke Karakama, kepala ekonom pasar di Mizuho Bank.
“Namun secara keseluruhan, risalah tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan Fed pada Januari,” tambahnya.
Titik fokus pasar, menurutnya, saat ini akan beralih kembali pada isu-isu perdagangan.
“Batas waktu negosiasi perdagangan AS-China dapat diperpanjang dan itu mungkin berarti Eropa dan Jepang dapat dihadapkan dengan masalah perdagangan,” papar Karakama.
Presiden AS Donald Trump pada Rabu (20/2) mengatakan Amerika Serikat dapat mengenakan tarif pada impor mobil Eropa jika gagal mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa.
Posisi indeks dolar AS
21/2/2019 (Pk. 11.51 WIB) | 96,484 (+0,03%) |
20/2/2019
| 96,454 (-0,07%) |
19/2/2019
| 96,520 (-0,40% |
18/2/2019 | 96,904 (0%) |
15/2/2019 | 96,904 (-0,08%) |
Sumber: Bloomberg