Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed akan Bersabar Soal Suku Bunga, Wall Street Melonjak

Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) melonjak pada perdagangan Rabu (30/1/2019), setelah Federal Reserve menyampaikan pernyataan hasil pertemuan kebijakan moneternya.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) melonjak pada perdagangan Rabu (30/1/2019), setelah Federal Reserve menyampaikan pernyataan hasil pertemuan kebijakan moneternya.

Berdasarkan data Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menanjak 1,77% di level 25.014,86, indeks S&P 500 menguat 1,55% ke 2.681,05, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir melesat 2,2% di level 7.183,08.

Seperti yang diantisipasi pasar, setelah mengadakan pertemuan kebijakan selama dua hari, bank sentral AS tersebut memutuskan mempertahankan tingkat suku bunganya di 2,25%-2,50%.

The Fed mengatakan akan bersabar dalam menaikkan biaya pinjaman lebih lanjut tahun ini. Pernyataan ini memberi kelegaan kepada investor di tengah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi.

Bersamaan dengan laporan kuartalan Apple yang lebih baik dari perkiraan, komentar The Fed membantu Wall Street bangkit dari kelesuan yang dialami selama dua hari berturut-turut sebelumnya.

Pergerakan tiga indeks saham utama tersebut sebelumnya terbebani peringatan laba oleh sejumlah perusahaan besar di AS yang mengisyaratkan dampak lebih besar dari perlambatan di China.

Dalam pernyataannya, The Fed menghapus penggunaan bahasa dari pernyataan kebijakannya pada Desember bahwa risiko terhadap prospek tampak seimbang, serta mencoret bahasa yang memproyeksikan beberapa kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.

The Fed juga mengatakan bisa mengubah laju pengurangan neraca keuangan mengingat perkembangan ekonomi dan keuangan. Neraca The Fed melonjak pascakrisis keuangan 2008, dan banyak investor meyakini bahwa upaya The Fed untuk mengecilkannya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

Dalam beberapa bulan terakhir, investor menjadi lebih merisaukan ekonomi global. Sejumlah laporan kinerja menunjukkan bahwa perusahaan AS seperti Apple, Intel Corp. dan Caterpillar Inc. telah terdampak melambatnya ekspansi ekonomi di China, yang telah dirugikan oleh konflik perdagangan dengan Amerika Serikat.

“Pasar mendapatkan apa yang mereka harapkan dalam pernyataan tertulis The Fed, termasuk pemikiran bank sentral untuk bersabar soal kenaikan suku bunga di masa depan dan fleksibilitas yang lebih besar dalam pendekatan untuk mengurangi neraca keuangannya,” kata Mohamed El-Erian, kepala penasihat ekonomi di Allianz, California.

Menyusul pengumuman suku bunga The Fed, ketiga indeks saham utama AS tersebut memperpanjang penguatannya yang telah dibukukan mulai awal sesi perdagangan Rabu. Indeks S&P 500 ditutup di level tertingginya sejak 6 Desember.

Turut mendongkrak Wall Street, saham Apple melonjak 6,83% setelah melaporkan pertumbuhan kuat dalam bisnis jasa, yang meredakan kekhawatiran imvestor setelah produsen iPhone pada awal bulan ini memangkas proyeksi penjualan kuartal tersebut.

Saham Boeing Co. juga naik 6,25% setelah pembuat pesawat itu memproyeksikan laba setahun penuh dan cash flow yang lebih baik dari perkiraan analis di tengah booming perjalanan udara dan produksi tipe 737 yang lebih cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper