1. Tembus Level Rp14.071, Ini Empat Faktor Pendongkrak Rupiah Versi BI
Sentimen dalam negeri berhasil mendorong penguatan rupiah ke level baru Rp14.032-Rp14.071 per dolar AS pada hari ini, Senin (28/1).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan penguatan rupiah dipengaruhi oleh empat faktor. Baca selengkapnya di sini
2. Saham GGRM Paling Cuan Dalam 10 Tahun
Binaartha Parama Sekuritas menilai saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) merupakan saham dengan kinerja terbaik dalam 10 tahun terakhir.
Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan dalam 10 tahun terakhir, saham GGRM sudah bertumbuh 1.440,28% hingga akhir pekan lalu. Baca selengkapnya di sini
3. Wijaya Karya Siapkan IPO Wika Realty & Wika Industri Tahun Ini
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. berencana membawa dua entitas anak usaha, PT Wijaya Karya Realty dan PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi pada tahun 2019 ini.
Direktur Keuangan Wijaya Karya, Steve Kosasih mengatakan akan membawa Wijaya Karya Realty untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Baca selengkapnya di sini
4. Dolar AS Dapat Tenaga, Penguatan Harga Emas Comex Menipis Sore Ini
Harga emas Comex kontrak April 2019 masih bertahan menguat 1,70 poin atau 0,13% ke level US$1.305,90 per troy ounce pada sore ini, Senin (28/1/2019), saat indeks dolar AS naik 0,051 poin atau 0,05% ke posisi 95,845 sore ini.
Harga emas Comex telah bergerak menguat sejak perdagangan pagi tadi, baca selengkapnya di sini
5. Data Laba Industri Seret Bursa China Tergelincir ke Zona Merah
Pergerakan bursa saham China tergelincir dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (28/1/2019), pascarilis data laba industri Desember 2018.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Shanghai Composite berakhir turun 0,18%, baca selengkapnya di sini