Bisnis.com, JAKARTA--Produsen karton dan kardus, PT Fajar Surya Wisesa Tbk. membukukan penjualan bersih senilai Rp7,45 triliun hingga September 2018, atau meningkat 50% year on year, dari posisi Rp4,91 triliun.
Dalam laporan keuangan September 2018 yang dirilis pada Selasa (16/10/2018), persentase penjualan Fajar Surya Wisesa di dalam negeri dan ekspor terhadap penjualan bersih masing-masing sebesar 71% dan 29%. Produsen kertas ini pun memiliki kapasitas produksi sebesar 1,3 juta ton per tahun.
Emiten bersandi saham FASW juga berhasil menahan kenaikan beban pokok penjualan. Adapun, kenaikkan beban pokok penjualan perseroan ada pada level 28% yoy tidak setinggi penjualan, menjadi Rp5,2 triliun.
Di tengah penguatan dolar AS, FASW juga mencatatkan adanya kerugian dari kurs yang kian membengkak. Sampai September 2018, rugi selisih kurs FASW menjadi Rp381,08 miliar, dari posisi Rp33,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hingga September 2018, FASW berhasil mengantongi laba senilai Rp867,8 miliar, atau naik 3 kali lipat dari posisi Rp284,94 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perseroan berhasil membukukan aset senilai Rp10,3 triliun, terdiri dari liabilitas senilai Rp6,32 triliun dan ekuitas Rp3,98 triliun. FASW pun memiliki utang bank jangka pendek yang akan jatuh tempo dengan nilai Rp1,52 triliun.
Sementara itu, arus kas perseroan per September 2018 senilai Rp1,1 triliun, meningkatkan dua kali lipat dari posisi Rp512,35 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perseroan juga melakukan penambahan bangunan dan prasarana dalam penyelesaian dengan nilai Rp38,17 miliar dan penambahan mesin dan peralatan senilai Rp38,17 miliar. Sementara itu, untuk penambahan mesin dan peralatan dengan kepemilikan langsung senilai Rp74,22 miliar.
Setelah FASW merilis laporran keuangan September 2018, pasar merespon positif. Pada perdagangan Selasa (16/10/2018), saham FASW ditutup naik 4,42% atau 325 poin menuju level Rp7.675 per saham. Price earning ratio (PER) FASW mencapai 21,62 kali.