isnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.391 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (17/7/2018).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini terpantau kurs Jisdor ditetapkan Rp14.391 per dolar AS, menguat 5 poin atau 0,04% dari posisi Rp14.396 pada posisi Senin (16/7/2018).
Sementara itu, rupiah terpantau menguat 12 poin atau 0,08% ke level Rp14.382 per dolar AS pada pukul 10.21 WIB.
Sebelumnya, rupiah dibuka di zona hijau dengan penguatan 4 poin ke level Rp14.390 per dolar AS, setelah pada perdagangan kemarin, Senin (16/7/2018), rupiah ditutup melemah 16 poin atau 0,11% ke level Rp14.394 per dolar AS.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dollar AS pasca tingginya surplus data neraca perdagangan Juni sebesar US$1,74 miliar dollar.
Surplus neraca perdagangan tersebut disebabkan turunnya impor bulan Juni 2018 sebesar 12,6% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 28% (yoy). Adapun turunnya impor didorong oleh melemahnya impor non-migas terutama untuk bahan baku penolong.
Ahmad melanjutkan, stabilnya ekspor di bulan Juni yang tumbuh sebesar 11.4% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya 13% (yoy) pada akhirnya membuat surplus neraca perdagangan cukup besar.
“Rupiah kemungkinan menguat ke level Rp14.290 - Rp 14.350 per dolar AS,” ungkap Ahmad dalam risetnya, Selasa (17/7/2018).
Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, terpantau berbalik melemah 0,01% atau 0,012 poin ke level 94,499 pada pukul 8.24 WIB.
Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka menguat 0,04% atau 0,041 poin ke level 94,552, setelah pada perdagangan Senin (16/7), indeks dolar ditutup melemah 0,18% di posisi 94,511.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
17 Juli | 14.391 |
16 Juli | 14.396 |
13 Juli | 14.358 |
12 Juli | 14.435 |
11 Juli | 14.391 |
Sumber: Bank Indonesia