Bisnis.com, JAKARTA -- PT Medikaloka Hermina Tbk. telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten HEAL. Pada perdagangan perdana, saham perseroan dihargai Rp3.700.
Namun, sesaat setelah pembukaan saham, perusahaan yang menjalankan bisnis rumah sakit Hermina ini langsung anjlok hingga sebesar 15,59% ke level Rp3.110.
Laksono Widodo, Direktur Mandiri Sekuritas, selaku underwriter menilai penurunan saham ini murni disebabkan kondisi pasar yang cukup negatif. Ini dapat dilihat dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga turun.
"Ini bukan soal fundamental, ini karena memang market sedang turun. Mungkin nanti saat sesi II bisa naik," katanya di Gedung BEI, Rabu (16/5/2018).
Nasib HEAL berbanding terbalik dengan emiten rumah sakit yang kemarin resmi mencatatkan sahamnya di bursa, yakni PT Royal Prima Tbk. Hari pertama perdagangan, emiten bersandi PRIM itu langsung auto reject.
PRIM membukukan penguatan harga saham paling signifikan pada perdagangan Selasa (15/5). Harga saham PRIM memimpin penguatan setelah ditutup melonjak 50% atau 250 poin ke level Rp750 per lembar saham, sekaligus menyentuh batas penghentian perdagangan saham otomatis (auto reject).
Laksono membantah saat dikatakan bahwa saham HEAL terlalu mahal. Menurutnya, penetapan harga itu telah sesuai dengan penghitungan underwriter atau penjamin emisi dan emiten.
"Sama sekali tidak kemahalan, ini memang pasarnya turun. Nanti kalau sudah ada aksi di investor ritel ada perubahan," ujarnya.