Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Dolar AS Terancam Perang Tarif AS-China

Dolar AS melemah terhadap yen Jepang pada perdagangan pagi ini, Rabu (4/4/2018), terbebani prospek yang dibayangi kekhawatiran bahwa meningkatnya tensi perdagangan Amerika Serikat-China dapat merugikan ekonomi global dan pertumbuhan AS.
Dolar AS./.Bloomberg
Dolar AS./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS melemah terhadap yen Jepang pada perdagangan pagi ini, Rabu (4/4/2018), terbebani prospek yang dibayangi kekhawatiran bahwa meningkatnya tensi perdagangan Amerika Serikat-China dapat merugikan ekonomi global dan pertumbuhan AS.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama melemah 0,12% atau 0,108 poin ke level 90,092 pada pukul 10.05 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,048 poin atau 0,05% di level 90,152, setelah pada perdagangan Selasa (3/4) berakhir menguat 0,16% atau 0,148 poin di posisi 90,200.

Sementara itu, nilai tukar yen hari ini terpantau menguat 0,10% atau 0,11 poin ke level 106,50 per dolar AS pada pukul 10.15 WIB, setelah berakhir melemah 0,67% atau 0,71 poin di posisi 106,61 pada perdagangan Selasa.

Penguatan greenback terhadap yen sebelumnya ditopang membaiknya minat atas aset berisiko serta penguatan sejumlah indeks saham utama di bursa Wall Street, sehingga membantu menstabilkan mata uang AS.

Pada perdagangan Selasa (3/4), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 389,17 poin atau 1,65% ke 24.033,36, sedangkan indeks S&P 500 naik 32,57 poin atau 1,26% menjadi 2.614,45 dan Nasdaq Composite menguat 71,16 poin atau 1,04% ke 6.941,28.

Dianggap sebagai mata uang safe haven, yen menarik permintaan pada masa ketidakpastian ekonomi. Di sisi lain, yen melemah ketika minat investor untuk aset berisiko meningkat.

Prospek dolar, bagaimanapun, tetap dihantui ketegangan perdagangan global. Greenback telah melemah sekitar 2,2% terhadap sejumlah mata uang utama sepanjang tahun ini.

Pada Selasa (3/4) waktu setempat, pemerintahan Trump mengumumkan tarif impor sebesar 25% atas sekitar 1.300 produk teknologi industri, transportasi, dan medis dari China dengan nilai mencapai US$50 miliar.

Kementerian Perdagangan China pun bereaksi menyatakan mengecam serta menentang rencana pengenaan tarif AS tersebut dan akan mengambil langkah-langkah balasan lebih lanjut.

“Kekhawatiran terus-menerus atas ketegangan perdagangan global cenderung membebani dolar terhadap yen,” kata Satoshi Okagawa, analis pasar global senior untuk Sumitomo Mitsui Banking Corporation di Singapura, seperti dikutip Reuters.

"Dolar kemungkinan akan tertekan dan sulit naik menuju 108 yen," tambah Okagawa.

Pada saat yang sama, para analis mengatakan investor juga fokus pada rilis data laporan nonfarm payroll AS berikut komentar oleh Gubernur The Fed Jerome Powell pekan ini, demi menentukan arah kenaikan suku bunga oleh The Fed di masa mendatang.

Posisi indeks dolar AS                                       

4/4/2018

(Pk. 10.05 WIB)

90,092

(-0,12%)

3/4/2018

90,200

(+0,16%)

2/4/2018

90,052

(+0,09%)

30/3/2018

89,974

(-0,20%)

29/3/2018

90,151

(+0,10%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro